Apa yg harus ku tulis tentangnya?
Tentang ibu bukanlah sebuah kata atau untaian kalimat indah..
Bagiku tentang ibu adalah sebuah rasa.. Rasa cinta tak berujung..

Bisa apa aku tanpa ibu? Bagiku dia adalah debar jantungku, hembusan nafasku, desiran darahku, lalu tanpanya apa jadinya aku?

Tentang ibuku, tak ada istimewa, dia hanya wanita biasa dgn pikiran yang sangat biasa.. Begitu polos tanpa prasangka.. Begitu lembut namun juga perkasa..

Bukan pekerjaan yang mudah, tapi ibuku.. Dia kebanggaanku..

Membesarkan kami tanpa sedikit pun keluhan, tanpa air mata, tapi aku tahu dan sangat tahu, malam-malamnya dia lewati dalam sujud pada penciptanya, dalam derai air mata dan doa untuk sekadar kekuatan dan segenggam rezeki agar kami mampu hidup dan sekolah..

Ibuku bukan wanita yang bpendidikan.. Hanya tamat SMP.. Tapi tahukah? Dari tangannya telah terukir kebanggaan-kebanggaannya. Dia memang wanita tak berpendidikan tinggi, tapi kecerdasannya dalam mendidik kami membuat kami tumbuh menjadi anak yang sangat menghormatinya, dan mencintai Dien kami..

Ibu.. Setiap ku tatap wajahnya.. Dapat kulihat setiap garis wajahnya adalah penat dan lelah.. Dapat ku rasakan semua beban yang ada dalam hatinya..

Dari mata tuanya terpancar rasa cinta yang tak terperih, membesarkan anak-anaknya bukan karena tanggungjawabnya tapi karena dia memang mencintai kita..

Ibu begitu tegar, tak ada beban yang ingin dia bagi pada kita, semua ingin ditanggungnya, hanya kebahagiaan yang ingin dia limpahkan pada kita..

Jangan pernah marah saat ibu mengomel, karena ketahuilah, itu hanya di bibirnya, bukan dari hatinya.
Tahukah kita? Setelah dia marah, dan menyadari kata-katanya telah menyakiti kita, maka rasa sedih dan sakit hatinya jauh lebih sakit daripada yang kita rasa..

Lihatlah setelah kemarahannya, maka ia akan melakukan apa saja untuk mengembalikan senyum kita, karena hatinya sangat hancur jika kita tak memberikan sekadar senyuman padanya. Senyuman kita adalah kekuatannya..

Ibuku wanita yang sabar, ketika ku gagal dalam suatu hal, aku kan berlari dalam peluknya, mengadukan semua padanya, tahukah bu? Ketika ku gagal bukan kegagalan itu yang aku tangisi, tapi aku sangat takut mengecewakanmu.. Tapi tahukah kalian? Semua sesak dan sakit karena kegagalan itu sirna seketika, ketika ia meraih kepalaku, mengecup keningku dan tersenyum tulus sambil bkata "Nak, tahu kah kau? Kau tak pernah mengecewakan ibu, bahkan ketika kau gagal ibu akan sangat bangga jika kau mampu menjadi anak ibu yang tegar, tetap kokoh dan tak putus asa untuk mraih semua impianmu, jika kau mampu begitu, maka ibu jauh lebih bangga daripada kau berhasil meraih sesuatu. Nak, apapun yang kau berikan pada ibu, kendati itu hanya segenggam pasir, bagi ibu itu adalah pemberian yang begitu istimewa.. Karena bagaimanapun, ibu tetap bangga padamu" dan akupun akan kembali tersenyum, ibu adalah kekuatanku..

Itulah Ibuku..
Wanita biasa, dengan pemikiran yang biasa, namun cinta yang luar biasa.. Tak berpendidikan tinggi tapi tangannya mampu membesarkan anak-anak yang sangat dia banggakan..

Ibu, tahukah kau.. Betapa aku mencintaimu? Walaupun tak mampu ku ucapkan, tapi ketahuilah, setiap katamu adalah petunjuk bagiku dalam menjalani hidupku..

Ibu.. Dengarlah janjiku padamu..

"kemanapun ku melangkah, kemanapun ku berpijak dan dimanapun ku berada, ku akan selalu dapat kau banggakan, akan ku jaga kehormatanmu, dan ku genggam erat harga dirimu.. Yang kubutuhkan adalah ridho dan doamu, karena ridhomu adalah ridhoNya"

Ibu.. Aku mencintaimu.. Sangat..sangat..sangat.. Mencintaimu..

Tiap kali menatap wajah ibu, hatiku akan bersimbah cinta..
Menelusuri tiap lekuk garis wajahnya yang menua..
Mengamati tiap helai rambutnya yg memutih..

Ku pandang ibu dalam lelap tidurnya..
Duhai Rabb, betapa muliah Engkau ciptakan dia. Entah dari mana engkau bentuk hatinya yang begitu tulus..

Ku raba tangannya yang mulai keriput, tangan kasar namun bertabur berkah.. Ku ingin menciumnya agar berkah itu mengalir padaku..

Duhai penguasa jagad raya.. Alangkah tegar dia kau bentuk, namun betapa lembut kasihnya kau curahkan..
Ibu..
Menggoreskan tentangmu, tak akan ada kata yang mampu mewakilkannya..
Menggambarkan indahmu tak ada tinta yang mampu mewarnai sucimu..
Menguntai kata terindah untukmu, tak akan ada pujangga yang mampu menuliskan keagunganmu..

Ibu..
Bisa apa aku tanpamu..?
Saat ku gelisah, kau tau ada yang mengganggu pikirku.. Dan belaianmu mampu menenangkanku..
Saat ku menangis, kau tahu ada yang mengusik hatiku.. Dan senyumanmu akan mendamaikan qalbuku..
Ketika malam tiba, kau tahu ku takut gelap.. Dan aku akan segera mendapatkan pelukanmu, dan sirna sudah takutku..
Ketika ku sakit, ibu tahu penderitaanku, dan ku yakin dia mrasakan jauh lebih sakit dari yang ku rasakan, akan ku temukan raut sedih dan air mata tiap menatapku yang lemah.
Ibu tahu betapa sedihnya aku ketika ku gagal meraih apa yang ku inginkan.. Dan dia akan memacu semangatku lagi.
Ibu tahu saat ku jatuh cinta, dan senyumnya akan menggodaku, namun nasihatnya membuatku tak berani melangkah terlalu jauh..
Ibu tahu ketika ku lelah, pijatannya mampu mengantarku dalam tidur yang lelap..
Ibu tahu tiap detail kesukaanku.. Dan apa yang tak kusuka.
Ibu tahu semua makanan favoritku..
Ibu tahu saat ku begadang mengerjakan tugas-tugasku, dan akan ku temukan segelas susu atau teh hangat di atas mejaku..
Ibu tahu, aku begitu sibuknya dan tak sempat membereskan kamar dan pakaian kotorku sehingga dia yang mengerjakan semuanya..
Ibu tahu ketika ku pulang, aku akan begitu laparnya sehingga tiap ku tiba, di meja telah tersaji makanan favoritku..

Ketika ku jauh dari ibu..
Ibu tahu saat ku rindu padanya, maka tak lama HP ku akan berdering dan ibulah yang menelponku..
Saat ku sakit ibu tahu, dan jauh di sana ibupun akan gelisah..
Ibu pun tahu betapa besarnya cintaku padanya,
walau..
Aku tak pernah tahu, bila ibu sakit, aku tetap lelap dlm tidurku.. Dan ibu akan tertatih meraba mencari obat sendiri untuk mengatasi sakitnya..
Aku tak pernah tahu, bila ibu galau, dan aku mengabaikan keluhannya.. Dan ibu akan memikirkan masalahnya sendiri..
Aku tak pernah tahu, ketika ibu lelah mengurusi smua kebutuhanku, dan tak ku pedulikan rintihan pegal badannya.. Dan ibu akan mengatasi pegalnya dengan mencoba memijat dirinya sendiri..
Aku tak pernah tahu jika ibu melarangku, itu untuk kebaikanku, dan aku berlalu dari hadapannya dgn wajah tertekuk, dan ibu terluka..
Aku tak pernah tahu, jika ibu mengomel, itu semua agar aku tak melakukan kesalahan yang sama lagi. Namun ku membalas dgn kata-kata yang mampu melukai hatinya..


Ibu.. Selalu tahu.. Namun aku.. Tak pernah tahu..


by: aztriana.. -Makassar-

Bismillah...
Ditengah hiruk-pikuk revisi skripsi, yudisium, dan wisuda (Aamiiin... T.T), ada satu message yang datang ke inbox saya dari grup Kata-Kata Hikmah...
ini isinya... ~Hanya ingin Berbagi, saja~ ;)

Duhai gadis, maukah ku beritahukan padamu bagaimana mencintai dengan indah?
Inginkah ku bisikkan bagaimana mencintai dengan syahdu..
Maka dengarlah..

Gadis, Saat ku jatuh cinta..
Tak akan ku berucap..
Tak akan ku berkata..
Namun ku hanya akan diam..

Saat ku mencintai, takkan pernah ku menyatakan..
Tak akan ku menggoreskan..
Yang ku lakukan hanyalah diam..

Aku tahu, cinta adalah fitrah..
sebuah anugrah tak terperih..
Karena cinta adalah kehidupan..
Karena rasa itu adalah cahaya..
Aku tahu, hidup tanpa cinta, bagaikan hidup dalam gelap gulita..
Namun... Saat rasa itu menyapa, maka hadapi dgn anggun..
Karena rasa itu ibarat belenggu pelangi, dengan begitu banyak warna..
Cinta terkadang membuatmu bahagia, namun tak jarang membuatmu menderita..
Cinta ada kalanya manis bagaikan gula,
Namun juga mampu memberi pahit yang sangat getir..
Cinta adalah perangkap rasa..
Sekali kau salah berlaku, maka kau akan terkungkung dalam waktu yang lama dalam lingkaran derita..


Maka gadis, Agar kau dapat keluar dari belenggu itu..
Dan mampu melaluinya dgn anggun..
Maka mencintailah dalam hening..
Dalam diam..
Tak perlu kau lari, tak perlu kau hindari..
Namun juga, jangan kau sikapi dgn berlebihan..
Jangan kau umbar rasamu..
Jangan kau tumpahkan segala sukamu..

Cobalah merenung sejenak dan fikirkan dgn tenang..
Kita percaya takdir bukan?
Kita tahu dengan sangat jelas...
Dia, Allah telah mengatur segalanya dengan begitu rapinya?
Jadi, apa yang kau risaukan?
Biarkan Allah yg mengaturnya,
Dan yakinlah di tangan-Nya semua akan baik-baik saja..

Cobalah renungkan...
Dia yang kau cinta, belum tentu atau mungkin tak akan pernah menjadi milikmu..
Dia yang kau puja, yang kau ingat saat siang dan yang kau tangisi ketika malam,
Akankah dia yang telah Allah takdirkan denganmu?

Gadis, kita tak tahu dan tak akan pernah tahu..
Hingga saatnya tiba..
Maka, ku ingatkan padamu, tidakkah kau malu jika smua rasa telah kau umbar...
Namun, ternyata kelak bukan kau yg dia pilih untuk mendampingi hidupnya?

Gadis, Karena cinta kita begitu agung untuk di umbar..
Begitu mulia untuk di tampakkan..
Begitu sakral untuk di tumpahkan..

Dan sadarilah gadis, fitrah kita wanita adalah pemalu,
Dan kau indah karena sifat malumu..
Lalu, masihkah kau tampak menawan jika rasa malu itu telah di nafikan?
Masihkah kau tampak bestari jika malu itu telah kau singkap..
Duhai gadis, jadikan malu sebagai selendangmu..
Maka tawan hatimu sendiri dalam sangkar keimanan..
Dalam jeruji kesetiaan..
Yah.. Kesetiaan padanya yang telah Allah tuliskan namamu dan namanya di Lauhul Mahfuzh..
Jauh sebelum bumi dan langit dicipta..

Maka cintailah dalam hening..
Agar jika memang bukan dia yg ditakdirkan untukmu,
Maka cukuplah Allah dan kau yg tahu segala rasamu..
Agar kesucianmu tetap terjaga..
Agar keanggunanmu tetap terbias..

Maka, ku beritahukan padamu,
Pegang kendali hatimu..Jangan kau lepaskan..
Acuhkan semua godaan yg menghampirimu..
Cinta bukan untuk kau hancurkan, bukan untuk kau musnahkan..
Namun cinta hanya butuh kau kendalikan, hanya cukup kau arahkan..

Gadis... yang kau butuhkan hanya waktu, sabar dan percaya..
Maka, peganglah kendali hatimu,
Lalu..Arahkan pada Nya..
Dan cintailah dalam diam..
Dalam hening..
Itu jauh lebih indah..

Jauh lebih suci..

Setiap kedip mataku Ya Allah,
Aku bersyukur atas nikmat ini.
Banyak orang melihat, tetapi buta.

Setiap tarikan napasku Ya Allah,
Aku bersyukur atas nikmat ini.
Banyak orang mencium, tetapi tidak mampu membau.

Setiap suara yang kudengar Ya Allah,
Aku bersyukur atas nikmat ini.
Banyak orang mendengar, tetapi tuli.

Setiap desir angin yang kurasa Ya Allah,
Aku bersyukur atas nikmat ini.
Banyak orang merasa, tetapi kebal.

Setiap degub dan detak jantungku Ya Allah,
Aku bersyukur atas nikmat ini.
Banyak orang hidup, tetapi mati.

Akhirnya Ya Allah,
Jangan Kau cabut rasa syukurku ini dari hatiku,
Yang dapat membuatku buta, bebal, tuli dan mati.

Saat aku pulang..
Saat aku memasuki rumah..

Aku masih bisa memandang wajah kedua orang tuaku..
Aku masih bisa berada dalam dekapan keduanya..
Senyum, tawa, dan tangis mereka masih sangat nyata di hadapanku..

Masih ada suara yang memanggilku "Nak.."
Yaa..Panggilan itu selalu indah untuk ku dengar..

Masih ada tubuh yang siap mendekapku saat aku ingin bergelayut manja..
Masih ada tangan yang bisa aku cium setiap kali aku akan keluar rumah..
Masih ada lantunan doa untukku yang keluar dari bibir keduanya..

Duhai Allah..
Terima kasih untuk nikmat yang Kau beri ini..
Nikmat yang masih Kau perkenankan untuk aku rasakan..

Sementara di luar sana..
Ada orang lain yang tak tau kemana harus pulang..
Saat ia rindu, ia tak tau kemana harus membawa rasa rindunya..

Wajah orang tuanya hanya bisa hadir dalam bayang-bayang..
Tak ada lagi lantunan doa untuknya, yang ada justu ia berdoa untuk orang tuanya..
Kedua orang tuanya tak lagi disisinya, tapi disisiMu..

Duhai Allah..
Aku tak pernah tau sampai kapan aku masih bisa bersama kedua orang tuaku..
Karena itu bantu aku untuk bisa membahagiakan keduanya..
Bantu aku, karena aku tak bisa berbuat apa-apa tanpaMu..

Aku tau, akan ada saatnya aku tak lagi melihat keduanya di rumah..
Akan ada saatnya aku harus sendiri tanpa mereka..
Akan ada saatnya rindu ini tak lagi bertuan..

Duhai Allah..
Perpisahanku dengan kedua orang tuaku itu pasti adanya..
Entahlah..
Aku atau keduanya yang akan pergi lebih dulu menghadapMu..
Duhai Allah..
Sebelum perpisahan itu benar-benar tiba..
Bantu aku untuk bisa jadi anak yang sholehah..
Anak yang bisa menjadi amal jariyah bagi keduanya..

Kutulis untuk kedua orang tuaku..
Maaf jika anakmu ini belum sepenuhnya bisa menggapai cita seperti inginmu..
Cita yang aku pun tak tau kapan akan tergenapkan..

6:45 AM | 0 Comments


Rosulullah shalallahu'alaihi wassalam pernah berkata kepada puteri kesayanganya sayyidah Fatimah azzahra bahwasanya bunga "puteri malu" amat berkaitan rapat dengan wanita. . . . . .

Para wanita hendaklah mengambil pelajaran dari pohon semalu atas 4 aspek;
~PERTAMA,
>>>bunga Putri Malu AKAN KUNCUP APABILA DISENTUH,
"ini boleh diibaratkan bahwa wanita perlu mempunyai perasaan malu (Pada tempatnya)."

~KEDUA,
>>>bunga Putri Malu MEMPUNYAI DURI YANG TAJAM UNTUK MEMPERTAHANKAN DIRINYA,
"oleh sebab itu,wanita perlu tahu mempertahankan diri dan maru'ah sebagai seorang wanita muslim."

~KETIGA,
>>>bunga Putri Malu MEMPUNYAI AKAR TUNJANG YANG SANGAT KUAT DAN MENCENGKRAM BUMI,
"ini bermakna wanita sholehah hendaknya mempunyai keterikatan yang sangat kuat dengan Allah Rabbul Alamin."

~YANG TERAKHIR,
>>>bunga Putri Malu AKAN KUNCUP DENGAN SENDIRINYA APABILA SENJA MENJELANG,
"oleh karena itu para wanita sekalian kembalilah kerumahmu apabila waktu semakin senja."



^_^-^_^-^_NB_^-^_^-^_^
"ambillah pelajaran dari bunga putri malu begitupun apa yang ada disekitar kita walaupun ia hanya setangkai tumbuhan yang kecil"

Kau Kini tumbuh besar kawan,
Kau lihat Ayah semakin menua dan melemah

Kini,
Dia berbeda dengan yang dulu
Dulu Ia berani berbicara dengan nada keras ketika kau salah
Tapi kini, nadanya suaranya begitu rendah padamu
Dulu ia berani otoriter terhadapmu,
Tapi kini kau selalu di minta pendapat olehnya
Dulu tangannya begitu mudah melayang padamu
Kini tangannya sulit untuk menyentuhmu dengan kekasaran

Ia menyekolahkanmu,
Sehiingga ia menghargaimu bahwa Engkau orang berilmu
Ia melihat kau mulai berprestasi,
Sehingga Ia melihatmu tidak sebagai orang biasa
Ia melihatmu diperlukan banyak orang
Sehingga ada rasa segan padanya untuk memperlakukanmu sebagaimana dulu
Ia melihat Dirimu sudah bisa mencari uang
Sehingga Dia merasa bahwa kau sudah madiri

kawan,
Apakah karena berilmu,
lalu kita berani membodoh-bodohkan bapak tua kita
Apakah karena sudah bisa mencari uang sendiri lalu kita perlakukan mereka seperti babu
Apakah karena kita diperlukan banyak orang,
kita anggap mereka tak berharga
Kita sibuk dengan proyek dan bisnis… tanpa ada sapa untuk mereka
Apakah karena Kau sudah merasa Menjadi raja, kau Anggap mereka Pembantu atau orang kampong pinggiran yang tak berguna

lihatlah kau sudah mulai lupa cium tangan, cium pipi dan kening pada ibu


Bodoh sekali, kalau semua itu membuat kita
Memandang rendah bapak dan ibu,
Hanya karena Alasan karier, uang, profesi, dan teman-teman yang belum tentu setia
Telah membeli drajat kita sebagai manusia.
Kalau diantara kita ada yg seperti itu!!
KAU telah menjual bapak dan ibumu,
kau telah menghilangkan kerinduan dalam hati mereka memiliki seorang anak.
Setelah sekian lama diperjuangkan, kini kau melupakannya…
Untuk apa kau hidup, kau bekerja, kau belajar… percuma!!!

Ingat,
Mereka semakin menghargaimu semakin kau bertambah besar,
Ia juga semakin besar menyimpan harapan dipundakmu…
Karena Kau anak yang ia Banggakan, anak yang ia jagokan kawan…
Tangismu tak berguna kawan, buatlah mereka tersenyum dan menangis memiliki anak sepertimu.
Bukan menangis sakit hati, tapi bangga. Bahwa Anaknya… anaknya yang dulu ia dambakan...

sumber: grup belajar menuju ihsan

*ini salah satu note yang membuat saya 'berani' menghadapi sidang ;)



Maaf jika aku baru tersadar
Bahwa sudah terlalu banyak keringat yang keluar dari kulitmu
Hingga tak mampu aku seka walau dengan sejuta handuk
Karena sudah membanjiri dan menggenangi setiap lantai yang kupijak
Maaf jika aku kini tercenung
Karena terperangah oleh gundukan kebijakan
Yang telah kau pikirkan, katakan, dan kau lakukan
Hingga rasanya segunung uang yang telah kukumpulkan
Tak mampu untuk membayar semuanya

Maaf jika aku baru melihat
Banyaknya luka di otak dan tubuhmu
Tersayat oleh segala kekurangan dan ketidakberdayaanku
Terhujam dan tertikam oleh tindak tanduk yang tiada berkenan
Maaf jika aku tidak memperhatikan
Berjuta keluh dan lenguh lelah yang kau teriakkan di kesunyian kala sendiri
Sembunyi agar tiada dari anakmu terbangun karenanya di tengah malam
Dan kembali ke dunia mimpi dengan ketidakberdayaan jiwa

Aku tahu engkau telah hidup di dua alam sejak dulu
Siang kau sibuk bagai semut yang tak kenal lelah
Dan malam kau beterbangan bagai kelelawar lapar yang tak kenal bosan mengepak sayap
Aku juga tahu bahwa kau telah tutupi sakit dan perihmu
Karena ketegaran itu harus kau tunjukkan agar kami tiada berteriak lapar dan sedih
Kini usiamu telah lanjut seperti bunga yang kembali merunduk setelah 1 minggu mekar
Gurat gurat lemas di wajahmu mulai berlomba untuk bersolek
Dan ritme nafasmu yang semakin lemah perdengarkan hembusannya

Hai ayah......ini aku tulis sebuah surat janji padamu
Rumah Allah yang ingin kau bangun nanti dalam tiga kali hela nafas akan terbangun
Kebahagiaan masa tuamu dalam satu kedip mata akan bawakan tandu untuk membawamu
Istana dunia yang ingin kau dapatkan.dalam satu sebut kau panggil namaku kau akan berada didalamnya
Ketenangan jiwa yang kau idamkan dalam dua kali teriakmu akan terbirit birit untuk menghadapmu
Senyum senyum puas dalam dua kali kau jejak bumi akan tergantung dengan manis di wajahmu
Segarnya udara pagi tanpa bebani..akan selalu menyapamu tanpa kau mimpikan terlebih dulu
Dan peluk istri tercintamu akan selalu dapat kau rasakan karena tak akan pernah ku biarkan ia mengkhawatirkan kebutuhanku

Surat janjiku ini adalah sumpah atas nyawaku
Surat janji ini adalah harta yang menjadi jaminan atas kebahagiaanku
Jika boleh maka biar kutukarkan semua nafas yang kumiliki dengan terkabulkannya isi suratku
Sebelum aku melihat ayah menangis bahagia dan memelukku atas terciptanya mimpimu
Maka tak akan pernah kubiarkan tubuh ini beristirahat hingga jatuh dan terkulai untuk selamanya
Hidupku untuk kebahagiaanmu wahai orangtuaku percaya dan yakinlah aku mampu esok.

sumber : renungan-n-kisah-inspiratif grup



When you are tired and discouraged from fruitless efforts...

Allah knows how hard you have tried, when you've cried so long and your heart is in anguish...

Allah has counted your tears, if you feel that your life is on hold and time has passed you by...

Allah is waiting with you, when you're lonely and your friends are too busy even for a phone call...

Allah is by your side, when you think you've tried everything and don't know where to turn...

Allah has a solution, when nothing makes sense and you are confused or frustrated...

Allah has the answer, if suddenly your outlook is brighter and you find traces of hope...

Allah has whispered to you, when things are going well and you have much to be thankful for...

Allah has blessed you, when something joyful happens and you are filled with awe...

Allah has smiled upon you, when you have a purpose to fulfill and a dream to follow...

Allah has opened your eyes and called you by name.

Remember that wherever you are or whatever you are facing...

ALLAH KNOWS !!

“Tuhanku, aku faqir dalam kayaku; bagaimana lagi dalam faqirku!” “Tuhanku, aku bodoh dalam pengetahuanku; bagaimana lagi dalam bodohku!”

“Tuhanku, keragaman pengaturanmu dan kecepatan takdirmu telah menghalangi para hambamu yang arif untuk merasa tenang dalam pemberian dan putus asa darimu dalam ujian.”

“Tuhanku, segala yang datang dariku sesuai dengan kehinaanku, segala yang datang darimu sesuai dengan kemuliaanmu."

“Tuhanku, engkau telah menetapkan bagimu sifat kasih kepadaku sejak sebelum kelemahanku mewujud. Maka, apakah engkau akan menghalangiku dari sifatmu itu setelah kelemahanku mewujud.”

“Tuhanku, keluarkan aku dari hinanya diri! Sucikan aku dari keraguan dan syirik sebelum masuk liang kubur! Kepadamu aku meminta pertolongan.

Maka, tolonglah aku! Kepadamu aku bersandar maka jangan tinggalkan diriku! Di pintu mu aku bersimpuh maka jangan kau usir aku! Kepadamu aku meminta maka jangan kau kecewakan diriku! Serta karuniamu yang kuinginkan maka jangan kau haramkan aku darinya!”

“Tuhanku, segala kebaikan diriku adalah berkat anugerahMU, Engkau berhak memberi kepadaku. Dan segala keburukan diriku semata-mata karena keadilan-MU, Engkau berhak menuntutku.” “Tuhanku, bagaimana mungkin Kaubiarkan aku mengurusi diriku sementara Engkau telah menjaminku?

Bagaimana mungkin aku akan dizalimi sementara Engkaulah penolongku? Bagaimana mungkin aku kecewa sementara Engkau mengasihiku? Inilah diriku yang mendekat kepada-Mu melalui rasa butuhku kepadaMu.

Bagaimana mungkin aku akan mendekat kepadaMu dengan sesuatu yang tidak mungkin sampai kepada-Mu?

Bagaimana aku akan mengeluhkan keadaanku kepada-Mu sementara Engkau mengetahuinya? Dan bagaimana aku akan menerjemahkannya lewat kata-kata sementara semua itu berasal dal-Mu dan kembali kepada-Mu? Bagaimana mungkin aku memutuskan harapan sementara ia telah sampai kepada-Mu?

Bagaimana mungkin keadaanku tidak menjadi baik sementara ia berasal dari-Mu dan kembali kepada-Mu?”

“Tuhanku, betapa Engkau sangat mengasihiku padahal aku begitu dungu. Betapa Engkau menyayangiku padahal begitu buruk perbuatanku.” “Tuhanku„ betapa Engkau sangat dekat kepada-Ku dan betapa aku sangat jauh dari-Mu.”

“Tuhanku, Engkau sangat mengasihiku. jadi, apakah yang menghijabiku dari-Mu.”

“Tuhanku„ lewat perubahan keadaan dan pergantian masa aku menyadari bahwa Engkau hendak memperkenalkan kepadaku dalam segala sesuatu sehingga aku tidak lalai dari-Mu dalam setiap waktu.

“Tuhanku, ketika dosa-dosa membuatku bisu, kemurahan-Mu membuatku kembali berbicara.

Setiap kali perangaiku membuatku putus asa, karunia-Mu membuatku kembali berharap.” “Tuhanku, siapa yang kebaikannya berupa keburukan,bagaimana lagi keburukannya? Dan siapa yang kebenarannya sekadar pengakuan, tentu pengakuannya hanya kepalsuan.”

“Tuhanku.. keputusan-Mu yang pasti berlaku dan kehendak-Mu yang tak tertolak membuat kelu mereka yang pandai bicara dan membuat ringkih mereka yang tampak berlebih.”

“Tuhanku, betapa banyak ketaatan yang kulakukan dan keadaan yang telah kuperbaiki, tiba-tiba harapanku kepadanya dihancurkan oleh keadilan-Mu. Namun„ karunia-Mu kemudian membebaskanku darinya.” “

Tuhanku, Engkau mengetahui bahwa meskipun aku tidak terus melakukan ketaatan, namun aku tetap berniat dan mencintai ketaatan,” “Tuhanku„ bagaimana aku akan bertekad sementara Engkaulah yang menentukan? Tetapi, bagaimana aku tidak akan bertekad sementara Engkau yang memberi perintah?”

“Tuhanku, hilir mudikku di alam benda ini menjauhkan perjalanan. Maka, dekatkanlah aku kepada-Mu lewat pengabdian yang mengantarkanku kepada-Mu.”

“Tuhanku, bagaimana mungkin sesuatu yang bergantung kepada-Mu dijadikan petunjuk kepada-Mu? Adakah yang lebih terang dari-Mu sehingga dapat dijadikan petunjuk kepada-Mu? Kapankah Engkau tersembunyi sehingga dibutuhkan dalil yang menunjukkan keberadaan-Mu?

Dan kapankah Engkau jauh sehingga alam ini dianggap bisa mengantarkan kepada-Mu?” “

Tuhanku, sungguh telah buta mata yang tidak mampu melihat-Mu sebagai Zat yang dekat dan mengawasi. Dan sungguh merugi hamba yang tidak menyertakan cinta kepada-Mu.“

“Tuhanku„ Engkau menyuruhku kembali ke alam ini. Maka, kembalikan aku kepadanya diiputi selubung cahaya dan petunjuk mata hati sehingga aku bisa kembali kepada-Mu dari alam ini seperti ketika aku masuk kepada-Mu darinya dengan jiwa yang terpelihara dari mencintainya dan enggan bersandar kepadanya. Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.
...tiap kesalahan akan mengkelamkan mata hati kita.....akankah kita biarkan menjadi legam...

…tiap kesalahan akan mengkelamkan mata hati kita…..akankah kita biarkan hingga legam…

“Tuhanku„ inilah kehinaanku tampak jelas di hadapanMu, Inilah diriku yang tidak tersembunyi dari-Mu.

Kepada-Mu aku memohon untuk sampai kepada-Mu dan dengan-Mu aku meminta petunjuk menuju-Mu. Tuntunlah aku menuju-Mu lewat cahaya-Mu.

Tempatkanlah aku di hadapan-Mu lewat pengabdian yang Engkau, ajarkan kepadaku dari samudera ilmu-Mu yang terjaga! Lindungi aku dengan rahasia nama-Mu yang terpelihara!”

“Tuhanku, wujudkan aku dalam hakikat orang-orang yang dekat kepada-Mu dan masukkan aku ke jalan orang yang ditarik menuju-Mu.”

“Tuhanku, cukupkan aku dengan pengaturan-Mu, bukan pengaturanku sendiri, dengan pilihan-Mu, bukan pilihanku sendiri. Tempatkan aku di tempat yang aku merasa sangat membutuhkan-Mu..”

“Tuhanku, keluarkan aku dari hinanya diri! Sucikan aku dan keraguan dan syirik sebelum masuk liang kubur! Kepada-Mu aku meminta pertolongan. Maka, tolonglah aku! Kepada-Mu aku bersandar maka jangan tinggalkan diriku! Kepada-Mu aku mengaitkan diri maka jangan jauhkan diriku! Di pintu-Mu aku bersimpuh maka jangan Kauusir aku! Kepada-Mu aku meminta maka jangan kecewakan diriku! Serta karunia-Mu yang kuinginkan maka jangan Kau haramkan aku darinya!”

“Tuhanku, ridho-Mu sama sekali tak tergantung pada sebab dari-Mu. Maka bagaimana mungkin ridho-Mu bergantung kepada sebab dariku? Engkau mahacukup dengan zat-Mu sehingga tidak membutuhkan manfaat dari-Mu. jadi, bagaimana mungkin Engkau membu¬tuhkan sesuatu dariku?”

“Tuhanku, ketentuan dan ketetapan-Mu telah mengalahkanku. Namun hasrat terhadap ikatan syahwat telah menawanku. Karena itu, jadilah penolong yang menolongku dan menolong yang lain lewat diriku. Cukupkan aku dengan kemurahan-Mu sehingga aku tak perlu lagi meminta.
saudaraku...adakah waktu mampu menyadarkan ketidak-berdayaan manusia....

Saudaraku…..adakah waktu mampu menyadarkan ketidak-berdayaan kita….

Engkaulah yang menerbitkan cahaya di dalam hati para wali-Mu sehingga mereka mengenal dan mengesakan-Mu.

Engkaulah yang menghilang-kan kotoran dunia dari hati para kekasih-Mu sehingga mereka tidak mencintai selainMu dan hanya bersandar kepada-MU. Engkaulah penenteram hati mereka ketika dunia merisaukan rnereka.

Engkaulah yang memberi petunjuk kepada mereka sehingga semua tanda menjadi terang. Adakah yang tersisa bagi mereka yang kehilanganMu? Adakah yang hilang dari mereka yang menemukan-Mu? Sungguh malang orang yang ridho dengan selain-Mu dan sungguh rugi orang yang ingin beranjak dari-Mu.”

“Tuhanku„ bagaimana mungkin aku berharap kepada selainmu sementara Engkau tidak pernah berhenti melimpahkan kebaikan? Bagaimana mungkin aku meminta kepada selain-Mu sementara Engkau senantiasa memberi anugerah?

wahai Zat yang mencicipkan manisnya munajat kepada para kekasih-Nya sehingga mereka bersimpuh mesra di hadapan-Nya.

wahai Zat yang memakaikan baju keagungan-Nya kepada para wali-Nya sehingga mereka bangga dengan kemuliaan-Nya.

Engkau-lah Zat yang ingat sebelum mereka ingat.

Engkau yang telah berbuat baik sebelum mereka mengabdi.

Engkaulah yang dermawan, yang memberi sebelum mereka meminta.

Engkaulah maha pemberi dan kemudian Kau pinjam pemberian tali (untuk dibayar berlipat ganda).”

“Tuhanku„ panggillah diriku dengan rahmat-Mu se¬hingga aku sampai kepada-Mu. Tarik aku lewat anugerah-Mu sehingga aku mendatangi-Mu,”

“Tuhanku„ dunia telah menyeretku kepada-Mu dan pengetahuanku akan kemurahan-Mu membuatku berdiri di hadapan-Mu.”

“Tuhanku„ bagaimana aku kecewa sementara Engkaulah harapanku? Bagaimana aku terhina sementara Engkaulah sandaranku?”

“Tuhanku„ bagaimana aku merasa mulia sementara Kaucampakkan aku dalam kehinaan? Tetapi bagaimana aku tidak merasa mulia sementara kepada-Mu Kaukaitkan diriku?”

“Tuhanku„ bagaimana aku tidak merasa fakir sementara Engkaulah yang menempatkanku dalam kefakiran? Namun, bagaimana aku merasa fakir sementara Engkau mencukupiku dengan kemurahan-Mu? Hanya Engkau, dan tiada Tuhan selain-Mu.

Engkau telah memperkenalkan diri kepada segala sesuatu sehingga tidak ada yang tidak mengenal-Mu.

Engkau memperkenalkanku kepada segala sesuatu sehingga aku melihat-Mu dalam segala sesuatu.

Engkaulah yang tampak bagi segala sesuatu. Zat yang dengan Rahmannya-Nya bersemayam di atas Arasy sehingga Arasy lenyap dalam naungan Rahman-Nya sebagaimana dunia ini lenyap dalam Arasy-Nya. Kaumus¬nahkan alam dengan alam dan Kaulenyapkan dunia dengan kepungan cakrawala cahaya.

wahai Zat yang tersembunyi di balik pagar kemuliaan-Nya sehingga tidak terjangkau pandangan mata. Zat yang menjelma lewat sempurna keagungan-Nya sehingga tampak jelas keagungan-Nya. Bagaimana mungkin Engkau tersembunyi padahal Engkau Maha-tampak? Bagaimana mungkin Engkau gaib padahal Engkaulah Pengawas Yang Mahahadir?”
...ibadah, amal dan kebajikan hanya menjadi pematik lentera dalam perjalanan mensingkap kegelapan

…ibadah, amal dan kebajikan hanya menjadi pematik lentera dalam perjalanan mensingkap kegelapan….

—-
akhirnya tak ada harap selain sholawat yang mampu kita lantunkan agar menjadi pelita dalam perjalanan kehidupan penuh liku ini…. mari, saudaraku bersama kita sanjung…(dan kita hadiahkan kepada Ibnu Athoillah sang penulis munajat…)
اَللــّٰـهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍوَعَلَىآلِ مُحَمَّدٍ

Semoga bermanfaat saudaraku…..
Wallahualam Bishawab

—-
…Dari….Ahmad bin Muhammad bin Abdul Karim (Ibnu Athoillah) Pengarang Hikam (Latha’if al-minan - Serambi - Terjemahan dari bahasa arab)

*sumber http://filsafat.kompasiana.com/2010/05/06/pengakuan-dari-seorang-hamba/

Sahabat

5:59 PM | 0 Comments

Aku tidaklah setegar yang kau kira
Aku juga bisa menangis
Hanya saja kau tidak tahu kapan aku menangis
Dan kau pun tidak pernah melihat aku menangis
Tangisanku selalu aku sembunyikan dan ku ganti dengan senyuman
Agar kau selalu merasa nyaman & bahagia bila di dekatku

Karena senyumanku tulus untuk dirimu




..........Senyum itu ibadah..........

Dan biarlah tangisanku ini hanya aku dan Tuhan saja yang tahu

Aku tidaklah sekuat yang kau tahu ......
Hanya saja kau tak pernah menyadarinya
Aku juga sama seperti dirimu
Kadang kuat kadang lemah
Kadang hanyut terbawa gelombang
Kadang hilang di sapu angin
Kadang gundah di terpa badai
Kadang resah di hujani masalah
Kadang tenggelam di telan lautan
Kadang takut selalu menghantui
Kadang kecewa selalu memayungi
Kadang sesal selalu menertawai
kadang sedih setia menemani
Hanya saja aku berusaha tuk menyandarkan sluruh hidupku pada-Nya


Aku juga tak sebijaksana yang kau tahu .........
Aku juga masih butuh seorang guru
Bahkan lebih dari seorang
Mungkin juga ratusan atau ribuan guru
Untuk membimbing jalan hidupku
Yang penuh dgn dosa dan dosa


Aku juga tak sedewasa yang kau kira........
Aku merasa masih anak-anak berusia 5 tahunan
Yang belum mengerti apa-apa
Dan masih ingin di manja setiap waktu


Aku juga tak sebaik yang kau tahu .......
Orang baik hanyalah salah satu dari cita-citaku
Aku hanyalah manusia biasa yg penuh dgn kekurangan
Dan sedikit sekali kelebihannya..bahkan mungkin tak punya sama sekali




Tapi sahabat.........
Aku bahagia bisa membahagiakanmu
Aku bahagia bisa menjadi temanmu
Aku bahagia bisa membuatmu tersenyum
Aku bahagia bisa membantu kesulitanmu
Aku bahagia bisa membuatmu tertawa
Aku bahagia bisa mengurangi beban pikiranmu
Aku bahagia bisa menjadi teman curhatmu


Ini adalah kumpulan sms taushiyah yang diberikan sahabat-sahabat ria, daripada penuh-penuhin inbox Hp, mending diabadikan di blog aja :D Semoga bermanfaat ;)

Mari kita berbenah dan terus berbenah untuk mempersembahkan yang terbaik dalam masa hidup kita. Dengan torehan kemuliaan dan semangat pantang menyerah. Di manapun, kapan pun, dan dengan siapapun, selama Allah menjadi JUST THE ONE goal, insya Allah akan “bahagia” sebagaimana doa yang sering terlantun untuk kebahagiaan dunia akhirat.

Jika hati laksana tanaman. Ia bisa segar, layu, dan kering. Karena itu, hati butuh sesuatu yang bisa menyuburkan. Siraman air yang menyejukkan, kehangatan matahari yang menguatkan, dan tanah gembur merupakan lingkungan…

Sabar menghadapi sakit, menguasai diri karena kekhawatiran dan emosi, menahan lidah agar tidak mengeluh merupakan bekal bai orang mukmin dalam perjalanan hidupnya di dunia. Rasulullah bersabda: Tidaklah seorang mukmin ditimpa sakit, letih, demam, sedih hingga kekhawatiran yang mengusiknya melainkan Allah mengampuni kesalahannya (H.R. Bukhari)

Salah satu solusi bagi penyakit jiwa adalah keberadaan saudaranya yang senang member nasihat. Yaitu orang yang penuh perhatian kepadamu hingga ia memberitahukan apa yang menjadi kekuranganmu (As Syahid Hasan Al Banna)

Rasulullah sangat berbangga pada para sahabatnya yang garang di medan perang namun sangat tawadhu dan terlihat lemah dihadapan Allah ketika beribadah. Seperti inilah bangganya saya memiliki saudara walaupun jauh namun selalu berbagi semangat dan saling mengirimkan doa…

Ukirlah senyuman yang paling manis, karena selain sedekah, senyuman itu ibarat lukisan rahasia hati dan senyuman itu tidak menyakitkan tetapi menjadi penawar hati yang sakit

Semoga Allah memberikan pelangi dalam setiap badai, sebuah senyuman dalam setiap air mata, sen=buah perlindungan dalam setiap cobaan dan sebuag jawaban untuk setiap doa

Mengenalmu adalah takdir. Menjadi temanmu adalah pilihan. Bersahabat denganmu adalah kesempatan dan menjadi saudara seaqidah denganmu adalah kebahagiaan… uhibbuki fillah ^_^

Sedikit Renungan: Ternyata sifat kita dengan sifat Rasulullah itu beda “SEDIKIT”. Rasulullah sedikit tidur, kita sedikit-sedikit tidur. Rasulullah sedkit makan, kita sedikit-sedikit makan. Rasulullah sedikit marah, kita sedikit-sedikit marah. Rasulullah sedikit bergurau, kita sedikit-sedikit bergurau. Rasulullah sedikit-sedikit beramal, kita beramal sedikit. Rasulullah sedikit-sedikit berkorban untuk Islam, kita sedikit pengorbanan. Rasulullah sedikit-sedikit menolong, kita sedikit menolong. Rasulullah sedikit-sedikit ikhlas, kita ikhlasnya sedikit. Jadi, kapan kita mulai berusaha mengejar perbedaan yang “Hanya SEDIKIT” itu? ;)

Allah tidak menjanjikan langit selalu biru, bunga selalu mekar, bahkan mentari selalu bersinar di tiap kehidupan. Tapi Allah berjanji bahwa dengan Rahman dan RahimNya akan selalu bersama kita dalam keadaan apapun, Allah akan memberi pelangi disetiap badai, senyum disetiap air mata, berkah disetiap cobaan, ayat-ayat cinta disetiap helaan napas dan jawaban disetiap doa...

Sahabat, keindahan mentari pagi dengan cahayanya yang menembus disela-sela pepohonan dan dedaunan adalah kekuatan yangmemberikan kehidupan bagi makhluk. Begitu juga dengan UKHUWAH, ia ibarat mentari yang membangkitkan kehidupan, mata air yang memberikan kesejukan dan pelepas dahaga, rembulan d malam hari yang menerangi perjalanan seorang musafir. Sahabat, hari esok akan menjelang dan perjalanan kita masih terlalu panjang. Genggamlah erat tanganku dan mari kita berjanji bahwa kita akan menruskan perjuangan ini, apapun yang terjadi. Tersenyumlah karena Allah akan meridhai kita, sahabat.

Ya ALLAH, jagalah saudaraku di kala penjagaanku tak sampai padanya, sayangi ia di kala rasa sayangku tak mampu merangkulnya dalam dekapan yang nyata, karuniakan kepadanya kesabaran dan kekuatan, muliakan ia di kala penghargaanku tak terangkum dalam kata yang sahaja, karena Engkau punya segala yang ku tak punya dan karena ku ingin dia selalu menjadi saudaraku di dunia dan mengharap bertemu dengannya di surga..Amin

Ukirlah senyuman paling manis, karena selain sedekah, senyuman itu ibarat lukisan rahasia hati dan senyuman itu tidak menyakitkan tetapi menjadi penawar hati yang sakit

Ya Allah warnai hidupku dengan selalu rindu padaMu, rindu pada RasulMu, rindu pada hamba-hambaMu yang Kau cintai, rindu untuk bertemu di syurga bersama para Nabi dan SYuhada (titip rindu untuk sahabat-sahabat yang member warna hidayah dalam hidupku

“Dihamapari jalan ke syurga dengan perkara-perkara sulit yang dibenci. Dihampari jalan ke neraka dengan nafsu syahwat (yang menggairahkan)” (Murafaqun ‘alaih) “Jika kabur bagimu dua perkara, maka perhatikanlah salah satu dari keduanya yang terasa paling berat bagi nafsu, lalu ikutilah dia. Karena tidak ada yang berat bagi nafsu kecuali sesuatu itu yang benar” (Ibnu Athaillah)

Saudariku, ketenangan itu salah satunya berasal dari kejernihan hati dan bebasnya pikiran dari rasa kekhawatiran, Allah adalah sandaran kita dan Dial ah sebenarnya pembimbing utama skripsi kita. Dia yang meng-Acc kita dan Dia juga yang meluluskan kita. So, apalagi yang menjadi kekhawatiran saat Dia selalu ada di samping kita dan meridhai tulisan-tulisan tinta skripsi kita

Berhenti sejenak bukan berarti patahkan langkah dan menghambat tujuan. Gunakan itu untuk mengisi kekuatan dan lihatlah apa saja yang telah dilakukan. Segera lepas landas dan teruskan perjuangan!

Ya Allah, muliakanlah sadariku semulia bunda Khadijah, selembut bunda Aisyah, setegar bunda Maryam, seanggun bunda Fathimah, secantik bunda Zulaikha, tinggikan derajatnya, mudahkan segala urusannya serta tabahkan dan kuatkan hatinya setangguh bunda Sumayyah, lindungi ia dari segala bahaya. Aamiin… semoga tali persaudaraan tetap terjalin hingga kita termasuk salah satu orang yang mendapat perlindungan dari Allah karena saling mengingatkan dan mencintai karena Allah…

Sejatinya, ikatan hati karena ukhuwah takkan pernah pudar walau terhijab ruang dan masa. Sesunguhnya ukhuwah itu bukan terletak pada pertemuan, melainkan ingatan sahabat terhadap saudaranya dalam untaian doa. Semoga Allah mengeratkan ikatan hati kita. Aamiin

Wahai Rabb Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dengan RahmatMU aku memohon pertolongan. Perbaiki dan lancarkanlah seluruh urusanku, maka janganlah Engkau serahkan aku kepada diriku sendiri walau sekejap mata karena sesungguhnya aku adalah hamba yang lemah… Bismillah… Mudah-mudahan hari ini lancer dan dipermudah Allah. Sukses!

Jika sendiri janganlah merasa sepi,ada Alla yang sedang mengawasi. Jika sedih janganlah dipendam di hati, ada Allah tempat berbagi. Jika susah janganlah merasa pilu, ada Allah tempat mengadu. Jika gagal jangan berputus asa, ada Allah tempat meminta. Jika bahagia janganlah menjadi lupa, ada Allah temtap memuja. Ingatlah Allah selalu, ukirlah namaNya dihatimu

Diri ini merindu akan hadirnya ketenangan hati,ketenangan jiwa yang Allah anugerahkan merasuk ke relung kalbu, menjadi jalan keberkahan hidup yang Allah ridhai. Namun, ternyata ku baru tersadar, bahwa datangnya sinaran itu, datangnya hidayah itu, hanya dapat seiring dengan ksungguhan diri mencari jalan kebenaran, jalan keridhaanNya

Seandainya engkau tahu bahwa setan tidak pernah sekeja[ pun lupa kepadamu, maka janganlah sekejap pun engkau lupa kepada Allah yang nasibmu berada dalam kekuasaanNya. Karena kau tak memiliki hati (ibnul Qayyim Al Jauziyah)

Ya Rabb, demi cinta kami kepadaMu, jadikanlah persahabatan kami abadi seperti air yang terus mengalir tanpa henti bak bulan dan bintang yang selalu indah menghiasi malam. Jadikanlah pula persahabatan kami, tulus karena keridhaanMu. Sepucuk doa untukmu, smeoga menjadi pengikat silaturrahim di antara kita

Barakah itu membawa senyum meski air mata menitik nitik. Barakah itu menyergapkan rindu di tengah kejengkelan. Barakah itu menyediakan rengkuhan dan belaian lembut di saat daad kita sesak oleh masalah. Semoga Allah selalu memberikan barakahNya pada kita...

Allah selalu punya hadiah untuk kita. Cahaya untuk setiap kegelapan, solusi untuk setiap permasalahan, kebahagiaan untuk setiap kesedihan, kedewasaan untuk setiap ujian...

Kutitipkan helai-helai rabithah pada desir angin, kusematkan setangkai kata rindu pada ranting cakrawala yang syahdu dan kumunajatkan segala asa dan doa. Semoga Allah selalu mengikatkan dalam tali ikatan ukhuwah yang tidak akan pernah terputus hingga Allah memperyemukan kira di JannahNya...

Dalam segala hal ada keterbatasan. Itulah sebabnya mereka harus bekerja efektif dan menggunakan tenaga seefisien mungkin. Akan tetapi, keterbatasan bukanlah alas an untuk tidak berjuang. Sebab Allah berfirman, “ Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu…” (At-Taghabun: 16). Bahkan nilai kepahlawanan itu sesungguhnya terletak pada capaian-capaian besar di atas keterbatasan. Semangat ya kawanku.

Mari belajar untuk menjadi muslim yang tidak sekadar TAHU tetapi harus YAKIN dengan janji-janji Allah pada hambaNya. Karena keyakinan membuahkan sikap dan amal nyata...

Ya Qawi, Kaulah Zat yang Maha Kuat. Tanamkanlah kekuatan dasyat dalam hatiku, agar aku tak udah menyerah pada ujian hidup, agar aku mampu istiqomah di jalan Mu, keep ur spirit.

Tiga hal dalam hidup takkan pernah kembali: waktu, perkataan, dan kesempatan. Tiga hal dalam hidup yang jangan sampai hilang: kehormatan, harapan, dan kejujuran. Tiga hal dalam hidup yang paling berharga: cinta, kepercayaan, dan persahabatan. Met istirahat...

Di setiap udara yang kau temukan, di sana akan kau jumpai Allah yang senantiasa mendengar doamu. Allah bersamamu tak ada jalan buntu.

Andai kegagalan bagaikan huja dan kesuksesan bagaikan matahari, maka kita butuh keduanya untuk dapat melihat pelangi yang indah. Met belajar… semoga UASnya sukses. Usaha maksimal + doa optimal = sukses...

Praying is free call to Allah. No sim card needed, no busy network, no battery problems, no rejected calls. There just good signals and good answers. All the time.

Bahkan dalam letih pun seorang muslim tetap tersenyum karena apa yang kita tunaikan menjadi jaminan bermaknanya usia dan manfaatnya kehidupan. Semoga kita bisa menjaga keikhlasan.

Rabb,eratkan ukhuwah di antara kami, tarbiyahkan kami dengan kelembutan dan kasih sayang Mu. Yakinkan kami pada jihad di jalan Mu. Selamatkan kami dengan keikhlasan amal padaMu. Jadikan kami ahli syurgaMu.

Sahabat, semoga senantiasa dalam rahmatNya. Selamat berjuang, selamat beribadah, selamat menuju kesuksesan yang hakiki. Semoga Allah memperindah KKN sahabat semua. Ikhtiar yang optimal, sabar, dan tawakal. Semangat!

Allah tidak menciptakan beban tanpa menciptakan pundak. Duhai jiwa-jiwa pengemban amanah, ingatlah setiap tetes keringat, tiap rupiah, tap detik, tiap langkah yang kita ikhlaskan utnuk tegaknya panji-panji Allah akan diganti batubata-batubata yang Allah susun di surge. Semegah apa istana kita di surga? Sebanyak pengorbanan kita hari ini, di sini, di dunia ini. Selamat berjuang di lading amal KKN. Semangat ! Barakallah...

Bila kamu meminta, maka mintalah kepada Allah. Dan bila kamu memohon pertolongan, maka mohonlah pertolongan kepada Allah (H.R. Tirmidzi)

Apa kabar hati? Semoga selalu bersih tanpa kalbu. Apa kabar iman? Semoga selalu menapak maju. Apa kabar cinta? Semoga selalu berpeluh rindu padaNya. Apa kabar sahabat? Semoga Allah selalu menjagamu...

Jika dakwah adalah jalan panjang. Jangan pernah berhenti sebelum menemukan penghujungnya. Jika dakwah bebannya berat. Jangan minta yang ringan tapi mintalah punggung yang kuat untuk menopangnya. Jika pendukungnya sedikit maka jadilah yang sedikt itu. Keep spirit!

Bagaimana bila kita sampai jatuh cinta? Tidak salah, tapi mendai salah bila berada pada keadaan dan waktu yang belum tepat. Kuatkan hati ikhwatifillah, bila sudah merasa ada yang salah, sejak awal, ya, SEJAK AWAL, kita harus MEMENANGKAN ALLAH di hati !! Perasaan yang mungkin ada saat ini atau nanti adalah keindahan dunia, tapi Allah menawarkan kepada kita kebaikan dunia serta balasan di negeri akhirat yang dekat denganNya. Dialah SEGALANYA bagi kita, teutama, tertinggi… maka cinta kita kepada manusia haruslah karena Dia dan benar jalannya. Bila cinta manusiawai kita mengotori cinta kita kepadaNya, maka orang-orang beriman yang mencintai Allah, Rasul dan negeri akhirat, TAHU APA YANG HARUS IA PILIH!!! Bila ada masa dimana Dia titipkan rasa, maka itu adalah untuk menguji cintamu padaNya. Semoga kita selalu memenagkan Allah di ahti, hingga nanti bertemu dengan Nya. Aamiin…

Jangan biarkan tets air mata menghapus semua keindahan dan menodai segala harapan!! Dan ingatlah, selama ada waktu pasti ada kesempatan untuk mendapatkan yang terbaik!

PadaMu Rabbi, ajarkan kami bagaimana berpikir sebelum bicara, untuk menerima sebelum menuntut, untuk tersenyum disaat kecewa, untuk tenang dikala gundah, untuk diam dikala gaduh dan bersahaja di atas kebenaran… Aamiin.

Semakin hari semakin kusadari bahwa betapa mulia menyeru kepada Allah, betapa sejuk melayani umat, betapa indah keikhlasan… kita tidak sedang berlelah-lelah, kita hanya bermainmain di halaman surga… semangat!

Sejarah takkan pernah sedikitpun mencatat langkah orang-orang biasa. Ia hanya akan mencatat dengan tinta emas langkah orang-orang luar biasa yang membawa perbaikan dan kemanfaatan. Terus barokah karena tiap detik adalah perbaikan, pembelajaran, dan kesungguhanmeraih ridha Allah. Ingatlah bahwa kita adalah penggerak perubahan, langkah harus semakin tegap, karena perubahan adalah kepastian, bangkitkan semangat dan rebut tiap peluang yang ada!

Ukhuwah adalah cinta yang mengalir melalui keimanan, bersemi dengan pupuk nasihat, tertawa dalam doa dan berbuah dalam pertemuan di syurga. Ukhuwah adalah menguatkan. Menjaga, memperbaiki, member, menghilangkan kelalaian dan saling mengingatkan. Semoga Allah memperkokoh persaudaraan di antara kita…

Untukmu yang hatinya bening bercahaya, bersahabatlah dengan ikhlas agar tenang jiwa, bermuamalahlah bersama muhasabah agar bersih hati...

Rabb, ajari kami tesenyum meski berat oundak memikul beban, ajari kami berlapang dada meski banyak hal yang menyesakkan jiwa, ajari kami rendah hati karena Kaulah yang Maha Tinggi, bantu kami bersabar ya Rabb, sungguh beratnya perjuangan ini tak sebanding dengan manisnya surgaMu.

Tidak ada yang tahu sampai kapan kita berada di jalan ini.mungkin kita pun tidak pernah bermimpi untuk berada dalam kereta dakwah ini. Tapi inilah yang harus menjadikan kita bersyukur atasnya, kenikmatan akan indahnya ukhuwah yang diawali pada indahnya hidayah…

Ngomongin soal patah hati, pasti ga akan lepas dari yang namanya cinta. Kalo sudah ngomongin soal cinta, maka ceritanya panjang neh. Tul ga? Dari awal mula manusia diciptakan sampe nanti hari kiamat, cerita tentang cinta ga akan pernah bosan diperbincangkan dan ga akan pernah hilang ditelan zaman. Cerita cinta memang ga selamanya indah. Kadang ada yang berakhir dengan tawa, ada juga yang berakhir dengan linangan air mata. Dan patah hati adalah salah satu ending dari cerita ini. Yup. Bad ending (ihiks…..ihiks sedih sekali).

Kata Bang Meggy Z sih, patah hati itu lebih sakit daripada sakit gigi. (kok jadul banget ya…hehehe). Tapi yang paling bener adalah patah hati itu lebih sakit daripada ga patah hati (yeee… ya iyalah!). Nah, kalo sudah kena yang namanya patah hati, hidup serasa mau kiamat, langit runtuh, bumi seakan gelap meskipun ada mentari yang bersinar. Hari-hari terasa sepi karena ga ada pujaan hati. Hati ini tersiksa, seolah mendapatkan penyakit langka yang ga akan pernah ada obatnya. Diri ini semakin sendiri, tidak ada teman yang menemani. Dan kalo sudah begini seakan tidak berguna lagi hidup ini, dan hanya ingin mengakhiri. Terlalu didramatisir nih. Terlalu.

Apa emang bener begitu, kalo kita patah hati? Apa ga ada harapan lagi yang tersisa hingga kita harus mengakhiri hidup? Stop! Slow Down Baby.....Tunggu dulu. Ikutin terus. Capcus !!

Fakta Patah Hati

Emang bener kata Bang Meggy Z tadi, bukan kamu aja yang pernah patah hati. Dari zamannya Nabi Adam, sudah ada yang yang namanya patah hati, bukan barusan muncul aja. Dan gara-gara patah hati orang bisa gelap mata dan kehilangan akal sehatnya (siapa yang menemukan harap di kembalikan, emang akal sehat kaya dompet). Eit, dampaknya macem-macem ditimbulkan hanya gara-gara patah hati. Contoh saja, salah satu anak Nabi Adam, Qabil, rela membunuh saudaranya sendiri, Habil, gara-gara patah hati.

Lain lagi dengan Sri Rahayu (22), gadis asal Kabupaten Kediri. Karena patah hati, dia menenggak minuman karbonasi yang dicampur dengan 12 butir obat sakit kepala. Beruntung nyawanya dapat diselamatkan. Percobaan bunuh diri ini dilakukan korban di objek wisata Goa Selomangleng, Kota Kediri. (detiksurabaya.com).

Hal yang sama dilakukan oleh Ikasari (12). Gadis cilik asal Malang. Dia ditemukan bunuh diri. Tubuhnya tergantung di kusen pintu kamar rumahnya. Lehernya terlilit kain gorden warna pink. Di antara pesannya di buku harian, ditemukan pernyataan kecewa yang mendalam sang gadis cilik terhadap 'pemuda' pujaan, Sarip (15). Ini bunyi pesannya, "Sarip, gw tau elo udah nyium cewek lain. Elo nuduh gw selingkuh, tetapi sekarang siapa yang selingkuh? Hati ini hancur..!Hancur!". (Wuih....gila ga fren, masih 12 tahun, masih bau kecut, eh salah deng, bau kencur. Innalillahi). (Man3malang.com)

Yang agak nyeleneh dilakukan oleh Hugh Hefner, pemilik Majalah Playboy, mengatakan bahwa patah hati yang pernah dialaminya telah memberikan inspirasi padanya untuk menciptakan brand 'Playboy' yang terkenal itu. Pria berusia 81 tahun itu mengatakan, "Saat saya berusia 16 tahun, saya pernah naksir seorang gadis. Namun kemudian ia menolak saya dan itulah yang menjadi kuncinya." Dia kemudian mulai menulis cerita dan membuat gambar telanjang versi komik. Wacks, glodaks.....Ini patah hati, atau nepsong ga kesampaian. (kapanlagi.com).

Sobat, komputer kamu pernah kena virus hallo.roro.htt? Konon juga katanya virus ini dibuat gara-gara si pembuatnya broken heart kepada kekasihnya yang bernama Roro.
By the way, ga sedikit juga orang yang kena patah hati, larinya ke dukun. Ngapain? Pastinya bukan cari obat, kalo cari obat ya ke dokter atau ke apotek. Yup, bener banget. Ada istilah Cinta Ditolak, Dukun Bertindak. Apalagi kalo ga melet si pujaan hati biar balik lagi sama dia. Kalo sudah begini, syirik namanya fren.

Patah Hati, Bisa Mati?

Apa bener se, patah hati bisa bikin kita mati? Siapa yang bilang? Kalo kamu pikir setelah patah hati kudu mati, maka pikiran kamu sempit banget. Jangan khawatir sobat, sebab patah hati atau putus cinta itu ga akan membuat kita mati. Karena cinta itu hanyalah naluri manusia, bukan kebutuhan pokok seperti makan dan minum. Manusia bisa meninggal kalo ga makan 7 hari dan tanpa air selama 3 hari. Kalo rasa cinta ga terpenuhi, kita hanya akan merasa gelisah, ga sampe mati. Paling-paling cuma ga mandi selama 7 hari 7 malem. Ngapain aja ga enak. Tidur ga enak. Makan, ga nafsu. Kita jadi sendiri, ga ada yang mau deketin kita. Siapa yang mau deketin.....Bauuu’. Suer, ga sampe mati. Hanya tindakan apa yang kita lakukan ketika patah hati itu yang harus kita pikirkan, kita bisa memilih. Mau mati, mau bikin playboy tandingan, atau mau bangkit dan melupakan yang sudah-sudah.

Margaret Stroebe dari Universitas Utrecht, Belanda, mengatakan kehilangan seseorang yang dicintai hanya berdampak secara psikologi. Ahli jantung mengatakan orang-orang yang kehilangan pasangan biasanya hidup dengan kebiasaan yang tidak sehat seperti merokok atau diet yang tak terkendali. Nah, cuman begitu kan menurut yang ahli.

Jadi buat kamu yang patah hati karena diputusin pacar, atau gagal saat melamar, jangan sedih dulu, dunia belum kiamat. Cuma rasa patah hati ini walau sudah dikuat-kuatin, kata Mulan Jameela tetep aja kita bukan Wonder Woman yang hatinya bukan terbuat dari besi dan baja, bisa remuk dan hancur. Semua fakta di atas adalah bukti perasaan yang lebur saat menjalani hubungan yang ga resmi dan bubar di tengah jalan. Pacar-pacar mereka pergi begitu saja. Ada yang alasan ga cocok, banyak juga karena berpindah ke lain hati. Hal yang sama juga dialami ketika gagal dalam melamar. Ada perasaan perih di hati ditambah rasa malu.

Salah Pergaulan

Patah hati atau bahasa kerennya broken heart itu bisa karena dua hal, diputusin pacar atau ditolak saat ngelamar. Tapi kalo dilihat pergaulan zaman sekarang, sebab patah hati kebanyakan adalah karena pacaran. Dan pacaran adalah gaul yang salah total. Kalo dilihat dari segi apapun, pacaran lebih banyak bikin kesel hati daripada suka hati. Status hubungan pasangan ini ga jelas, ga sah dan yang pasti ga serius. Malah ga sedikit juga sampe melakukan hal-hal yang ga ga, misalnya aja sex pra nikah dengan dalih kesetiaan. Hayo ngaku!!

Ketika para aktivis pacaran itu ditanya tentang keseriusan mereka untuk merit, mereka pasti bilang, “Lihat aja nanti deh, yang sekarang kita jalanin aja dulu.” Kok mau sih digombalin sama pacar kamu? Apalagi mereka masih mengenakan putih-abu abu, putih biru dan ada juga yang putih merah, mana bisa mau dan siap nikah cepet-cepet. Artinya kamu itu sudah sejak awal bikin peluang besar untuk putus dan berlinangan air mata. Iya kan?
Sedangkan Islam ga pernah ngajarin yang namanya aktifitas pacaran. Dan itu berarti Islam memperkecil volume patah hati yang memang perih banget kalo dirasakan.

Buat yang gagal melamar, bukannya aktifitas yang kamu lakukan itu salah. Mungkin pasangan yang menolak kamu ajak menikah, memang pasangan buat kamu dan bukan jodoh kamu. Mungkin dia hanya pelangi indah yang cuma hanya sesaat menghiasi bumi, dia bukan bulan yang selalu setia menemani bumi dalam mengitari matahari. Duile puitis banget ya. Inget, Allah SWT sudah menjamin tiga hal yaitu rizki, ajal dan jodoh. Dan jangan lupa Allah SWT juga berfirman, artinya : “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).” (TQS. An Nuur: 26)

Resep patah hati

Kalo kamu sudah terlanjur patah hati, karena diputusin sama pacar atau mutusin pacar setelah baca buletin ini (Amiin!). Atau karena lamaranmu ditolak oleh akhwat atau ikhwan yang kamu incer, jangan gelap mata, keep positive thinking. Seperti kata iklan tipi, ambil enaknya aja ya. Kamu masih bisa memilih apa yang akan kamu lakukan kemudian. Dan itu terserah kamu, positif atau negatif.

Kita ngasih alternatif, kalo obat hati itu ada lima, maka obat patah hati juga ada lima :

1. Jangan mendramatisir keadaan
Kalo lagi patah hati, ga perlu terlarut sampe dalem banget. Hindari suasana yang membuat kamu menjadi mellow atau melankolis. Ga usah dulu deh ndengerin lagu-lagu dengan tema patah hati, Patah hati-nya Radja atau Munajat Cinta-nya The Rock. Atau ngelakuin aktifitas lain yang malah bikin sesek hati. Wah, itu sama aja naburin garam sekarung di atas luka. Perih.

2. Putus asa itu dosa
Inget bahwa berputus asa itu dosa. Rasulullah SAW bersabda : “Dosa besar itu adalah mempersekutukan Allah, putus asa dari karunia Allah dan putus harapan dari rahmat Allah.” (HR. Al Bazzar dan Thabrani)

3. Jangan malah menyendiri
Kamu jangan menyendiri.
Cari teman-teman yang bisa ngasih masukan dan support yang bisa bikin kita bangkit lagi, bukan yang malah menjerumuskan. Bukannya patah hati malah hilang, malah numpuk kayak TPA sampah.

4. Perbanyak kegiatan positif
Bayang-bayang itu semakin sering nongol apabila kita sering bengong. Biar ga sering bengong, kita harus sering bergerak. Lari marathon bisa. Nyangkul di sawah boleh. Atau kegiatan yang paling positif adalah mengaji tentang Islam, dan gabung dengan aktifitas dakwah. Insya Allah bisa ngelupain pahitnya patah hati, karena Islam itu lebih keren dari yang kita duga.

5. Bersyukur, berusaha dan doa
Kalau kamu putus dari pacar, itu berarti terbebas dari perbuatan mendekati zina. Kamu harus bersyukur. Kalo memang sudah siap nikah, nikah aja ngapain pacaran. Buktiin kamu serius. Kalo belum siap, ya jangan dipaksain nikah. Buat kamu yang ditolak saat melamar, itu tandanya Allah ngasih tahu bahwa akhwat/ikhwan itu ga matching sama kamu. Anda belum beruntung. Coba lagi. Dan jangan lupa berdoa karena Allah pasti akan kasih jalan keluar yang terbaik buat kamu. Pasti deh!

^_^
sumber: renungan dan kisah inspiratif group

Mencoba merenung ketika alarm kehidupanku berbunyi, mengingatkan aku akan jatah hidup yang diberikan oleh Sang Pemberi Nyawa Berkurang satu tahun lagi.

hmm...
Satu tahun lagi....
Ya Allah...

Aku, terlahir dari perut sang Ibu tepat di tanggal yang sama dua puluh dua tahun yang lalu, 20 Juni...
Bukan waktu yang sedikit. Proses waktu yang berjalan, pengalaman silih berganti, jalan hidup yang berliku.. terjal.. turun.. naik.. datar.. Subhanallah...

Ujian..
Cobaan..
Kebahagiaan..
Suka..
Duka..
Tangis..
Tawa...

Tahun demi tahun berlalu..
Apa yang telah kuisi?
Sementara jatah hidupku semakin berkurang
Apakah aku telah siap dengan malaikat maut yang setiap saat bisa datang menjemputku?
menjawab pertanyaan 'dimana engkau ingin dikubur' pun sampai sekarang aku belum bisa menjawabnya..

Sementara saat itu adalah PASTI..
Apa yang akan kubawa?
Apakah bekalku selama ini cukup untuk dibawa nanti?
ataukah bekal yang kupersiapkan akan habis di tengah jalan?

Ya Rabb..
Aku mohon padaMu dengan sepenuh hati...
Bimbing hamba ke jalan yang lebih baik.. setiap hari sepanjang hidupku dalam sisa hidupku ini..

Jadikan hamba menjadi hamba-Mu yang selalu melangkah berfikir berucap hanya untuk mencari ridha-Mu

Jadikan aku hamba yang selalu dicintai oleh-Mu.. orang tuaku.. keluargaku.. teman-temanku.. dan orang-orang di sekitarku..

Jadikan aku sebaik-baik hamba yang berguna untuk sebanyak-banyak manusia yang lain..

Jadikan aku orang yang lembut dan rendah hati.. Jauhkan dari sifat keras dan tinggi hati..

Jadikan aku hamba-Mu yang selalu tidak senang akan kebatilan dan kemungkaran.. Jangan jadikan hamba bagian daripadanya sedikitpun.. berikan kekuatan kepada hamba untuk melawannya.. dengan apapun yang hamba bisa..

Jadikan aku hamba yang sabaaaarr... dengan segala ketentuanMu.. dengan segala cobaan-Mu.. dengan segala apapun yang hamba tidak sukai dan tidak hamba harapkan..

Jadikan aku hamba yang selalu bisa bersyukur atas semua karunia-Mu yang tidak terhingga.. dan bisa melihat & mensyukuri sekecil apapun karunia-Mu itu..

Jadikan aku hamba yang hanya mengisi detik hidupnya.. setiap menit.. setiap hari.. hanya untuk beribadah kepada-MU..

Jadikan aku hamba-Mu yang selalu bisa menunaikan kewajiban-kewajiban dengan ikhlas... Kewajiban kepada-Mu.. dan kepada makhluk-makhlukMu..

Jadikan aku hamba-Mu yang hanya menggunakan Al-Quran & Assunnah sebagai tuntunan hidupku.. Jauhkan hal-hal selain dari padanya...

Jadikan aku hamba yang menjadikan Engkau satu-satunya yang hamba cintai.. Cinta kepada selain MU hanyalah sebagai salah satu cinta dari cintaku pada-Mu.. dan sebagai jalan untuk meraih cinta-Mu.. Itupun karena cinta yang Engkau berikan kepada kami sebagai bukti kebesaran-Mu dan cinta Engkau pada kami..

Jadikan aku hamba yang selalu bisa melihat kebaikan orang lain.. dan bisa menutupi keburukan orang lain sebagaimana Engkau selalu menutupi keburukan kami..
Hapus seluruh catatan buruk kami ya Rabb.. jadikan hanya catatan yang baik saja yang ada pada-Mu.. hamba bertaubat dengan sebenar-benar taubat terhadap apapun yang pernah hamba lakukan yang tidak Engkau ridhoi... Ampuni ya Rabb.. tanpa ampunan dan petunjuk-Mu hamba sesat...

Berikan hamba ilmu yang bermanfaat.. agar semakin sadar akan kecilnya hamba dan semakin Besar-Nya engkau ya Rabb..

Berikan cahaya di dalam hati hamba.. penglihatan hamba.. pendengaran hamba.. agar selalu bisa melihat mendengar apapun dari-Mu

Berikan hamba rizki yang luas.. agar bisa mengabdi lebih luas di jalanmu.. Jadikan usaha kami adalah usaha yang barokah.. dan selalu ada dalam jalan-Mu

Engkau Maha Tahu.. Engkau Maha Pengabul Do'a...
Berikan hamba hati yang hanya tertaut pada-Mu..

Jadikan kami hamba yang bisa menguasai emosi kami... Jangan jadikan emosi yang menguasai kami..

Jaga lidah kami.. Agar kami tidak tegelincir kepada nerakaMu karenanya.. Jadikan kami hamba yang bisa mengontrolnya untuk hanya mengeluarkan kata-kata yang baik..

Jaga hati kami ya Rabb yang Maha membolak-balik hati.. agar selalu berada di jalan-Mu..

Jadikan rumah kami adalah baiti jannatii.. rumahku surgaku..

Jadikan akhir hayat kami adalah akhir hayat yang baik.. Husnul Khotimah..

Lapangkan kubur kami.. berikan cahaya di dalamnya..

Lindungi kami dari siksa kubur

Lindungi kami dari fitnah.. fitnah dunia ataupun akhirat..

Berikan kami sebaik-baik tempat kembali ya Allah..

Engkau pemilik kami.. dan Engkau juga pemilik neraka.. lindungi kami daripadanya ya Rabb..

Ya Allah..
Ampunilah kesalahanku, kejahilanku, tingkah berlebihan dalam perkaraku, serta apa yang Engkau lebih tahu dariku.
Ya Allah..
Ampunilah keseriusan dan sikap humorku, ketidaksengajaan dan kesengajaanku, dan seluruh perbuatan seperti itu yang ada padaku.
Ya Allah..
Ampunilah apa yang aku dahulukan dan apa yang aku akhirkan, serta apa yang sembunyikan dan apa yang aku beritahukan, dan Engkau adalah Yang memajukan dan Engkau pula Yang memundurkan, dan Engkau adalah Maha kuasa atas segala sesuatu

Ya Allah, Engkau Rabbku, tidak ada tuhan selain Engkau. Engkau telah menciptakan aku, dan aku adalah hamba-Mu dan aku akan terus berada dalam jalan dan janji-Mu selama aku mampun. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan apa yang telah aku perbuat, dan aku mengakui nikmat yang Engkau berikan kepadaku, dan aku akui pula dosa yang telah aku perbuat, maka ampunilah daku, karena tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain daripada Engkau...

Ya Allah...
Jadikanlah umurku yang masih bersisa ini untuk bernilai disisiMu. Janganlah dibiarkan aku menyiakan umur ku ini..dan sudilah kiranya untuk meletakkan namaku ini dalam senarai penghuni syurgaMu…aminn.

Ya Allah, jadikanlah kebaikan itu pada penghujung umurku. Ya Allah jadikanlah kesudahan amalku itu adalah ridho-Mu. Ya Allah jadikanlah saat yang terbaik bagiku adalah ketika aku menemui-Mu.”(HR. Thabrani)

Ya Allah...
Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu agar menumbuhkan rasa cinta kepada-Mu dalam dadaku, kecintaan terhadap orang yang mencintai-Mu, dan kecintaan terhadap amal yang mendekatkan aku kepada cinta-Mu. Dan semoga shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan Rasulullah SAW, keluarga, dan para sahabat serta umatnya yang tetap istiqomah hingga akhir nanti.


Ya Allah...
Terlalu naïf rasanya jika hamba-Mu ini selalu mengeluh, merasa kurang padahal begitu banyak nikmat yang telah engkau berikan padaku.
Ya Allah, sesungguhnya hitungan nafas telah Kau tetapkan, alangkah meruginya aku yang telah menyia-nyiakannya, maka bimbinglah hambamu ini dalam mengemban amanah usia ini, ampunkan dosa-dosa yang telah hamba lakukan Ya Ghofur, jadikan saat-saat yang terbaik dalam kehidupanku adalah saat bermunajat dengan-Mu...

Duhai Rabbi…bantu hamba menjadi pribadi yang lebih baik lagi dimasa kini dan yang akan datang………

Engkau Maha Pengabul Do'a
Engkau Maha Mendengar dan Maha Melihat Ya Allah..
Kabulkan doa hamba ya Rabb.. Juga doa-doa keluarga hamba.. teman-teman hamba.. kaum muslimin & muslimat yang juga berdoa kepada-Mu ya Rabb..


Alhamdulillahi Rabbil Alamin...
…Semoga dalam keheningan dapat kuraih hidayah dan cinta-MU dalam sujud ini…
Amiin ya robbal ‘alamiin

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. " (Al-Imran:185)
Ada dua orang pasien pria yang menderita sakit parah. Mereka dirawat di rumah sakit yang sama. Pria pertama diizinkan duduk di tempat tidurnya setiap sore selama satu jam. Tujuannya adalah agar cairan dari paru-parunya bisa dikeluarkan. Tempat tidurnya terletak di dekat satu-satunya jendela yang ada di kamar itu. Sedang pria yang kedua harus selalu berbaring dalam keadaan terlentang. Karena di antara dua tempat tidur ada dinding pemisah yang cukup tinggi, pria yang tidur terlentang tidak bisa melihat ke jendela.

Kedua orang pria tersebut sering mengobrol. Macam-macam hal yang mereka bicarakan. Dari mengenai istri, keluarga, rumah, pekerjaan, wajib militer sampai tempat-tempat yang dikunjungi saat liburan. Sore hari, saat pria yang menempati tempat tidur dekat jendela diizinkan duduk, dia bercerita ke teman sekamarnya. Ia melaporkan apa-apa yang dilihatnya di balik jendela.

Pria yang hanya bisa terlentang lama-kelamaan bisa menikmati cerita temannya. Selama satu jam sehari, cara pandangnya diperluas dan dihidupkan kembali dengan mendengarkan tentang kegiatan dan warna-warni dunia luar. Jendela itu menghadap ke sebuah taman. Di taman itu juga ada sebuah danau yang indah dengan bebek-bebek dan angsa-angsa yang berenang di atasnya. Anak-anak bermain dengan mainan kapal layarnya. Pasangan suami isteri yang sedang dimabuk asmara berjalan sambil bergandengan tangan di antara bunga-bunga yang berwarna-warni bagaikan warna pelangi. Beberapa pohon besar tumbuh di atas rerumputan. Pemandangan indah kota terlihat dari kejauhan.

Pria yang berada di dekat jendela menceritakan semua ini dengan amat rinci. Pria yang mendengarkan, menutup matanya sambil membayangkan pemandangan-pemandangan yang dituturkan rekannya. Di suatu hari yang cukup terik, pria yang menempati tempat tidur dekat jendela melaporkan tentang sebuah pawai yang lewat di sana. Pria yang kedua tidak bisa mendengar musik bandnya. Namun, dia bisa melihat mereka dengan mata batinnya. Ia seakan melihat badut-badut yang menari-nari, bendera yang berwarna-warni serta mobil dan kuda yang dihias.

Hari pun berlalu. Di dalam hati pria yang tidak bisa melihat ke jendela diam-diam timbul rasa iri atas cerita-cerita yang disampaikan oleh teman sekamarnya, karena dia ingin sekali melihat sendiri semua yang diceritakannya. Dia pun mulai membenci teman sekamarnya, karena dia ingin sekali melihat sendiri semua yang diceritakannya. Dia pun mulai membenci teman sekamarnya dan merasa frustasi. Dia juga ingin menempati tempat tidur di dekat jendela!

Pada suatu pagi seorang juru rawat masuk ke kamarnya. Pria yang ditempatkan di dekat jendela ditemukan meninggal dengan tenang pada saat tidur. Dengan rasa sedih dia memanggil pegawai rumah sakit untuk memindahkan jenazahnya.

Setelah dianggap tepat waktunya, pria yang masih dirawat menanyakan apakah dia bisa dipindahkan ke tempat tidur dekat jendela. Perawat tidak berkeberatan untuk memindahkannya dan setelah yakin pasiennya dalam posisi yang aman, dia meninggalkannya sendirian. Pelan-pelan, sambil menahan rasa sakit, dia berupaya mengangkat tubuhnya dengan satu siku lengannya untuk melihat pertama kalinya dunia di luar jendela. Ia pikir, akhirnya dia bisa juga menikmati kebahagiaan saat melihat taman di luar dan semua kegiatan yang ada. Dia berusaha untuk melongok..
Namun ia menjadi amat terkejut karena ternyata yang dilihatnya hanya dinding yang kosong. Dia segera memanggil suster dan bertanya, “Bagaimana teman sekamar saya bisa melihat semua yang diceritakannya kepada saya? Bagaimana dia bisa menceritakan kepada saya tentang segala keindahan sampai yang sekecil-kecilnya, padahal saya hanya melihat dinding batu bata yang kusam!”

Perawat itu menjawab, “Lho, memang Bapak tidak tahu? Mantan teman sekamar Bapak kan buta, jadi dinding pun tidak mungkin bisa dilihatnya.” Kemudian sang perawat menambahkan, “Mungkin dia hanya ingin membesarkan hati Bapak saja.”



Apakah Anda bisa merasakan emosi yang terkandung dalam cerita ini?
Apakah pernah terpikir oleh Anda untuk menukar posisi Anda dengan posisi orang lain
Karena merasa iri kepada orang tersebut. Apakah Anda pernah merasa demikian kecewa,
misalnya Anda menyangka sesuatu itu begitu indah, tetapi kenyataannya tidak seperti yang Anda bayangkan? Apakah Anda pernah diberi kata-kata pemberi semangat, tetapi Anda tidak pernah mau mensyukurinya?

Kalau hidup Anda terobsesi oleh segala yang dimiliki orang lain, maka Anda tidak merasakan indahnya hal-hal yang akan diberikan oleh orang lain kepada Anda.

Di zaman sekarang ini banyak sekali orang yang ingin memiliki apapun yang dimiliki orang lain. Ingin suami atau istri seperti yang dimiliki orang lain, ingin pekerjaan seperti pekerjaan orang lain, ingin penghargaan seperti yang telah diterima orang lain, ingin popularitas seperti yang diraih oleh orang lain, rumah yang dimiliki orang lain, posisi yang dimiliki oleh orang lain.

Sering pula mereka ingin hal-hal yang mereka anggap ada di dalam diri orang lain. Misalnya, kebahagiaan, rasa memiliki tujuan, kedamaian pikiran, rasa cinta dan kenyamanan. Yang sebenarnya adalah bahwa di setiap situasi pasti ada masalah, di setiap kehidupan pasti ada rintangan, di setiap hubungan pasti ada kesulitan, di setiap kesempatan pasti ada tantangan atau masalah yang berat. Pada dasarnya, pada setiap aspek yang positif selalu ada tandingannya yang bersifat negatif. Karena itu, tidak mungkin ada orang yang bebas dari masalah kehidupan.

Kalau begitu, bagaimana sikap kita dalam menghadapi hal ini?

# Jadilah orang yang PANDAI BERSYUKUR untuk apa yang SUDAH ANDA MILIKI saat ini.

# Bersikaplah POSITIF atas semua keadaan, karena KEBAHAGIAAN itu BUKAN DI LUAR DIRI tetapi ADA di DALAM DIR.

(Dari buku ‘Piano on the Beach’ karangan Jim Dornan. Disusun oleh Andhi Kusuma tanggal 11 januari 2010)

Terinspirasi oleh seorang ukhti yang sedang asik dengan rutinitasnya membuat cerpen... dan terinspirasi dari seorang bunda yang selalu tangguh untuk memenuhi semua kebutuhan anak-anaknya...semoga dalam setiap keburukan ada buah kebaikan yang dapat kita petik, aamiin

Hari masih tenang…kabut masih ingin menyelimuti mentari pagi nan hangat.. namun tak sedikit hamba Allah yang sudah mulai berkemas untuk merenda asa kehidupan. Begitu pula sosok Alma .
Perkenalkan, aku Alma seorang istri, ibunda dari seorang puteri kecil bernama Nisa dan pangeran kecil bernama Faqih, dan sebagai pelengkap aku adalah seorang tenaga kesehatan disalah satu Rumah Sakit Swasta. Dengan segala peran yang ku jalani hari-hari ku membahagiakan, semua berjalan aman, damai tanpa satu pun kendala. Hmmm…pernyataan itu tentunya hanya pikiran ku.. agar lebih objektif kan ku ceritakan sedikit perjalanan ku menempa rutinitas hari demi hari..

Pagi ini ku awali dengan membersihkan diri, bersujud mengadu dan bersyukur di subuhnya yang tentram… Alhamdulillah pikirku, pagi ini ku bangun dengan tubuh yang sehat dan siap untuk menunaikan segala aktifitas ku. Hafidz suami ku seusai mengimami shalat shubuh melanjutkan aktifitas murajahnya. Heningnya subuh menjadi syahdu menenangkan ketika mendengarkan suaranya mengkaji firman Allah SWT. Setelah itu ku bergegas kedapur, disana Mak’ Ida sudah lebih dulu beraktifitas. Mak’ Ida adalah perempuan tua yang bekerja membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga ku sekaligus mengasuh kedua buah hati ku. Walau ada Mak’ Ida aku tetap terbiasa memasak sarapan pagi untuk kami semua, bagi ku suatu kebahagiaan dan wujud kasih sayang ku kepada suami dan kedua buah hati ku. Puas rasanya melihat mereka selalu lahap menghabiskan masakan ku. Setelah selesai menyiapkan sarapan lalu ku memasak air hangat untuk mandi suami, Nisa dan Faqih. Beranjak dari dapur ku siapkan pakaian Nisa dan Faqih untuk kesekolah. Si Cerdas Nisa sekarang berusia 8 tahun, duduk dikelas 3 SD, sedangkan Si Pengamat Faqih masih bersekolah TK, anak itu pendiam dan gemar menjadi pengamat. Pakaian kerja hafizh pun telah ku persiapkan.

Setelah ku anggap semua beres baru aku bergegas berganti pakaian dan berpamitan pada Hafizh untuk berangkat bekerja lebih dulu. Nisa dan Faqih biasanya kerap sedikit merengek minta diantar kesekolah. Kalau dipikir-pikir aku hampir tidak pernah menghantarkan mereka kesekolah. Namun rengekan mereka berhenti seketika ketika aku berkata “Bunda kalau mengantar Nisa dan Faqih bias dimarahin bos bunda nih…karena terlambat, memangnya anak bunda tega lihat bundanya dimarahi?” dan tak hanya berhenti merengek, tapi biasanya si Nisa berkata “Iya Bunda biar diantar ayah saja, hati-hati ya Bunda…” sambil tertunduk dan mereka pun mengecup ku… “ah dasar anak-anak pikirku”

Huufff….bunyi klakson mobil yang berkejar-kejaran tak sabar memekakkan telinga ku. Masih sepagi ini orang sudah tidak bersabar dan saling mengalah untuk memberi jalan. MACET…ya kondisi jalan yang sempit, kendaraan bermotor yang tumpah ruah dan keinginan untuk lebih dulu semakin membuat kemacetan merajalela menghantui kami. Kami? Ya…kami termasuk juga aku, semua ingin bergegas sampai ketempat tujuan. Kadang senyum simpul ku mengembang..dan berkata dalam hati “Alma..apa yang kau cari di pagi ini hingga terlampau bergegas meninggalkan kedamaian dirumah mu?” Aktualisasi diri, karir dan loyalitas ku yang menghantarkan ku dikemacetan pagi yang telah menjadi rutinitas. Dan hingga kini itu jawaban yang “smart” bagi ku. Dan Kemacetan inilah yang memaksa ku berangkat bekerja lebih dulu dari keluarga kecil ku. Hafizh berkali-kali memaksa ingin menghantarkan ku dengan si legam Terios milik kami. Namun tempat kerja kami tidak searah, dan rasanya aku sungguh tidak tega jika harus membiarkannya menghantarkan ku. Lagi pula aku bukan istri yang manja, aku wanita mandiri yang tidak bergantung dan menyusahkan orang yang kusayangi. “ya itu pikir ku saat itu, ku anggap pikiran manis, namun ternyata….” Nanti selesai ku bercerita kalian pembaca akan tahu akan nyatanya…

Ditempat ku bekerja aku memiliki jabatan sebagai Kepala Bagian Fetomaternal, jabatan yang gemilang untuk wanita seusia ku. Di usiaku 35 Tahun memiliki posisi seperti sekarang ini tentu bukan perkara mudah. Semua ku dapat dari hasil jerih payah ku, dari hasil loyalitas ku dan dari hasil kemauan keras ku untuk terus menimba ilmu, namun semua juga berkat dukungan suami ku tercinta dan kedua buah hatiku. Mereka sangat pengertian, Hafizh yang tak pernah protes ketika malam hari ku di telepon untuk segera operasi cito untuk pasien ku, Nisa yang selalu pengertian dan tidak mengganggu saat ku harus menyelesaikan tulisan ilmiah, Faqih yang tak pernah bermanja-manja untuk minta digendong saat hari libur ku harus ku pakai untuk mengisi seminar kesehatan. Ya Allah..betapa sempurnanya hidup ku..begitu selalu kata hati ku….alhamdulillah

Pukul 16.00 adalah waktu usai kerja ku, biasanya aku harus menunggu 30 menit untuk kedatangan Hafizh. Suami tersayang selalu menjemput ku sepulang bekerja, namun lagi-lagi kesempatan ini tak selalu terjadi. Karena justru aku kerap lembur karena operasi, atau suami ku yang lembur karena pekerjaannya, namun kami saling mengerti. Sebenarnya tak ada beda antara dijemput dengan tidak, karena diatas si legam Terios aku biasa tertidur lelap, meregangkan muskulus ku yang kaku setelah seharian beraktifitas…dan Hafizh tidak pernah protes untuk itu semua, dia begitu pengertian. Ketika pulang bersama biasanya kami sampai saat adzan Maghrib akan berkumandang. Nisa dan Faqih biasanya langsung berlari menghampiri dan memeluk kami.. Nisa yang selalu ceria biasanya segera berceloteh…dan benar saja hari ini Nisa semangat bercerita namun tanpa di ikuti si kecil Faqih “Bunda..bunda..hari ini nilai ku bagus-bagus, hari ini nisa memimpin paduan suara dikelas..dan bunda tahu enggak adik Faqih juara lomba mewarnai, tadi bunda enggak datang sih…padahal banyak bunda-bunda yang lain datang kesekolah” agak sedikit terkejut kali ini aku mendengar ceritanya, karena ada yang ku lupa, namun seperti biasa, aku akan memotong cerita semangat Nisa cantik ku dengan kata-kata “Nisa…bunda mau mandi n shalat Maghrib dulu…nanti saja ya ceritanya”

Ya..Allah aku lupa kalau hari ini disekolah Faqih ada perayaan Hari Ibu, dimana setiap ibu mendapat surat undangan buatan anak-anak mereka, dan akan ada hadiah-hadiah yang anak-anak persiapkan untuk ibu mereka. Namun ya sudahlah pikir ku, toh Faqih ku anak yang hebat dan pengertian, bahkan sekilas ku dengar dari cerita si Nisa kalau Faqih memenangkan lomba mewarnai. Dan ku yakin Mak’ Ida sudah menanganinya.

Usai Makan malam Mak’ Ida mengajak ku bicaran “Bu Alma…tadi seharian di sekolah Faqih menangis karena bingung kado yang sudah dia persiapkan untuk hari ibu harus diberikan kesiapa? Guru-gurunya tidak ada yang dapat menenangkannya. Tapi Alhamdulillah bu, Mba Nisa datang dan berhasil membujuk Faqih. Sekolah Nisa dan Faqih memang dalam satu institusi, jadi Nisa biasa ke TK adiknya Faqih. Lalu Mak’ Ida melanjutkan ceritanya, kali ini berupa laporan kalau sejak pulang sekolah Faqih tidak mau makan dan badannya sedikit demam. Oohh ya..batin ku, tadi Faqih tidak menyambut kepulangan kami seperti biasa, dia tidak tampak mengikuti Nisa… setelah usai mendengarkan yang Mak’ Ida sampaikan aku segera beranjak menuju kamar Faqih.

Sebelum ku memasuki kamar Faqih, ku dengar ada suara Nisa di dalam..tampaknya dia sedang bercerita untuk si adik Faqih..cukup jelas terdengar dan ini cerita pilu akan diriku yang pernah ku dengar. Berikut untaian kata-kata yang dari bibir Nisa ku. “Adek Faqih…ayo di minum susunya, sedikit aja..manis lho…coklatnya terasa banget…ayo kalau enggak habis nanti Kak Nisa bantuin… Faqih ayoo…diminum..kasihan kan ini Bunda lho yang beli susunya… Bunda kita kan cape kerja buat beli susu, mana bosnya galak, kalau terlambat aja katanya Bunda kita dimarahin…serem ya dek.. makanya Adek Faqih harus minum susunya… “ tak lama kemudian terdengar suara sedih Faqih menyahuti Kakaknya, “Faqih enggak punya bunda…tadi si Raka temen Faqih bilang…yang Bundanya enggak datang hari ini artinya enggak punya Bunda…terus kata si Raka bilang aja Faqih enggak punya Bunda, buktinya Raka enggak pernah lihat dan sekarang aja Faqih bingung mau kasih Kado hari Ibu kesiapa… padahal kan kita punya bunda ya Kak Nisa…hiks…hiks..”

Ya Rabb..tak tahan telingaku mendengarkan kedua kakak beradik itu saling berbagi… Dua Telinga ku selama ini ternyata tidak berfungsi dengan baik sebagai pendengar keluh kesah,harap pinta dan ratapan dari kedua buah hati ku… suara-suara kecil dibalik pintu ini telah mencabik dinding ego ku… Maafkan Bunda Nak..ucap hati ku…

Tak tahan mendengar dialog pilu itu berlanjut segera ku buka pintu yang sedikit terbuka… dan mereka terkejut… si Nisa yang tampak sedang membelai lembut kening Faqih dengan handuk basah Nisa mengompres kening Faqih… Tuhan….tangan kecil itu menggantikan belaian dari ku untuk adiknya… dan Aku… tak pernah melakukan itu. Nisa menampakkan gigi putihnya dalam senyum sambil berkata… “tuh kan bunda kita datang… Bunda..Bunda Adek Faqih lagi enggak mau minum susu nih… oh iya bunda Adek Faqih badannya panas… tadi Nisa mau kasih tau Bunda…tapi Nisa takut Bunda capek dan banyak tugas dari bos, hari ini bunda enggak telat jadi ennggak di marahin boskan? tadi pasien-pasien bunda pasti rame ya? Yaudah waktu Nisa demam Mak’ Ida pernah kasih handuk basah di kepala nisa eeeh…nisa sembuh, jadi nisa coba ke adek Faqih siapa tahu juga sembuh…” Nisa…Ceritanya, tanyanya yang tidak membutuhkan jawaban dari ku..begitu menghujam ku… aku yang penuh kasih dan sigap menangani pasien-pasien ku namun lalai menjaga anak-anak ku… tak terasa bulir air mata menetes, dan

Faqih melihat air mataku… baru ku sadari jarang ku dengar suaranya untuk ku…namun kali ini melihat air mata ku mengalir … Faqih kecil ku segera duduk dan mengambil segelas susu yang tadi Nisa hendak berikan padanya… setelah dihabiskannya segelas susu buatan Mak' Ida, Faqih kecil mengusap air mata ku dan berkata… Bunda jangan nangis…kenapa tadi Bunda terlambat ya? Dimarahin bos ya? Jadinya bos larang Bunda ke sekolah Faqih ya? Enggak apa-apa kok bunda… nanti tapi kalau bos Bunda lagi enggak galak, Bunda tolong bilang ke Raka ya, kalau Faqih punya bunda… oh ya Bunda ini hadiah dari Faqih untuk Bunda... di berikannya tulisan tangan dan gambar warna warni bertuliskan "I Love You Mommy" dalam diam ku...masih kudengar kalimat pintanya... Kapan-kapan bilang ke Raka ya Bunda...kalo Faqih punya Bunda.....

Detik ini semua rasa dan pikir tak lagi menganggap hidup ku penuh kesempurnaan.. Suamiku adalah suami terbaik untuk ku… anak-anak ku sosok sempurna milik ku… semua yang ada mengelilingi ku begitu sempurna, namun ternyata diri ku yang membuatnya menjadi tidak sempurna… Aku selalu berharap pengertian dari mereka namun tak sedikit pun ku berikan rasa pengertian ku pada mereka… Ku Pikir apa yang selema ini telah ku berikan adalah yang terbaik... ku pikir dengan memenuhi segala kebutuhan fisik mereka sudah lebih dari cukup... ku pikir semua laku ku sudah menyenangkan hati mereka... tidak...sama sekali aku belum melakukan tugas ku sebagai seorang bunda....

Nak..Maafkan Bunda… Maafkan Bunda yang ada namun seolah tiada.. Maafkan bunda Nak…

-----------------------------------------------------------000-------------------------------------------------------------

judul aslinya: hiks engga punya bunda
diambil dari: http://myquran.com/forum/showthread.php/3639-Hiks-enggak-punya-Bunda

hiks.hiks... sangat menyentuh T.T
how about u?!

Seorang remaja pria bertanya kepada ibunya,
“Ibu ceritakan kepadaku tentang ikhwan sejati?”
Sang Ibu tersenyum dan menjawab,
“Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari baunya yang kekar
Tetapi dari kasih sayangnya pada orang sekitar.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang
Tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya
Tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia dihomati di tempat kerja
Tetapi bagaimana dia dihormati di dalam rumah.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan
Tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang
Tatapi dari hati yang ada di balik itu.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari banyaknya akhwat yang memuja
Tetapi dari komitmennya terhadap akhwat yang dicintainya.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan
Tetapi dari tabahnya dia menjalakan liku kehidupan.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya dia membaca Al Quran
Tetapi dari konsistensinya manjalankan apa yang dia baca.”
Setelah itu dia kembali bertanya,
“Siapakah yang dapat memenuhi kriteria seperti itu, Ibu?”
Sang ibu memberinya buku dan berkata,
“Pelajari tentang dia.”
Ia pun mengambil sebuah buku

MUHAMMAD, judul yang tertulis di buku itu.
Seorang gadis kecil bertanya pada ayahnya, “Abi ceritakan padaku tentang akhwat sejati?”

Sang ayah pun menoleh sambil kemudian tersenyum.
Anakku…


Seorang akhwat sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya, tetapi dilihat dari kecantikan hati yang ada di baliknya. Akhwat sejati bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya.

Akhwat sejati bukan dilihat dari begitu banyaknya kebaikan yang ia berikan tetapi dari, keikhlasan ia memberikan kebaikan itu.


Akhwat sejati bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan.

Akhwat sejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara.

Sang ayah diam sejenak sembari melihat ke arah putrinya.“Lantas apa lagi Abi?” sahut putrinya.

Ketahuilah putriku…
Akhwat sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya.

Akhwat sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di jalan, tetapi dilihat dari kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang jadi tergoda.

Akhwat sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani, tetapi dilihat dari sejauhmana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa syukur.

Dan ingatlah…
Akhwat sejati bukan dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauhmana ia bisa menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul.Setelah itu sang anak kembali bertanya,

“Siapakah yang dapat menjadi kriteria seperti itu, Abi?” Sang ayah memberikannya sebuah buku dan berkata, “Pelajarilah mereka!”

Sang anakpun mengambil buku itu dan terlihatlah sebuah tulisan “Istri Rasulullah”. (Muslimah Sholihah)
Ya Allah,
Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta padaMu,
telah berjumpa dalam taat padaMu,
telah bersatu dalam dakwah padaMu,
telah berpadu dalam membela syari’atMu.
Kukuhkanlah, ya Allah, ikatannya.
Kekalkanlah cintanya. Tunjukilah jalan-jalannya.
Penuhilah hati-hati ini dengan nur cahayaMu yang tiada pernah pudar.
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepadaMu dan
keindahan bertawakkal kepadaMu.
Nyalakanlah hati kami dengan berma’rifat padaMu.
Matikanlah kami dalam syahid di jalanMu.
Sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Ya Allah. Amin. Sampaikanlah kesejahteraan, ya Allah, pada junjungan kami, Muhammad, keluarga dan sahabat-sahabatnya dan limpahkanlah kepada mereka keselamatan.

About

free counters