perawat adalah profesi yang mulia, seorang yang memberikan pelayanan paripurna, bukan hantu yang bangkit dan membalas dendam membunuh.inilah gambaran seorang suster oleh film indonesia sekarang, cukup mengkhawatirkan dan harus ditentang. bila anda sejalan dengan saya, mari kita hentikan eksploitasi perawat sebagai ikon horor indonesia.... Hmmm ada apa sebenarnya!?!?
bismillah...

Ciiieee ehm ehm.. punya blog (xixixiiii), Alhamdulillaah... jadi punya sarana lain buat berbagi cerita dan hikmah ...

H+1 Idul Fitri 1430 H...Rai masih dikasih kesempatan buat menjalin kembali tali silturrahiim ma sodara2 yang dah lama bgt g ketemu... walhasil qta banyak ngomongin kejadian2 apa aja yang dah dialami selama perpisahan ini (lebay mode ON).... dari sekaian banyak obrolan, akhirnya rai ditanya neeh...

"Rai gimana kuliahnya??? udah aktif di bencana2 blum??? kemaren ke pangalengan ikut?",
Rai jawab, " hmm, yaa ga gimana2, tapi kalo ke pangalengan, rai ikut, 3 hari d sana..",

Uwa rai cuma bilang," hmm, ya bagus2"... TAPI ayah rai tiba2 ikut nimbrung n bilang sesuatu yang GP (g penting), " rai jadi calon salah satu komandan di KSR PTnya, cuma g kepilih" (ya iyalah g kepilih orang g boleh trus emang g mw juga trus emang kabur juga trus emang g kepilih juga hahaaa :D)".

Uwa ngomong lagi," trus d organisasi itu, rai sekarang pegang apa???", "jd sekretaris, Wa", kataku...

"Wah, bagus tu.. sekretaris kan motornya organisaasi... gada sekretaris, g jalan organisasi itu,,,", c aku hanya nyengir karena duluuuu, pas 'lamaran' itu datang, Rai dah bosen jadi sekretaris... (masa kerjaannya sekretaris mulu, boseeen)...

Tapi... Tapi... ada seberkas senyum yang terlihat dari wajah ayah Rai ... saat itu, Rai seneeeeeng bgt, karena yg Rai tw, ayah g pengen anaknya sibuk di semester akhir kuliahnya.

Hhhmmm... serasa dapet oksigen baru... akhirnya, Rai 'direstui', xixixixiiii jadi bisa 'lebih bebas' ngejalaninnya.. Alhamdulillah

Akhirnyaaaa, tiba juga waktunya pulang... c Uwa dah senyum2 aja di depan pintu.... (dah nyium bau2 yg enak niii, haghagahag...). Ternyata bener, rai dikasi angpao, heuheu...*maacih y Wa...

Nyampe dah di rumah... dengan tugas2 yang dah numpuk... mulai dari revisi LPJ, ngerjain 3 tugas kelompok,trus ngisi blog ini (hehee...). lalu dengan berat mata (karena ngantuk), Rai pun membuka c Cinta (komputerku tersayang) yang kadang2 suka caper (layarnya goyang2 mulu, maklum harus di lem biru, hmmhmm)... Eeeeeeeeeeeeeh, ternyata penyakitnya kumat.. Layarnya tiba2 menghitam lalu memutih, terus menghitam lagi dan memutih lagi.. hhmmppff. Yowes, akhirnya ide dan tangan jail rai keluar.. tak oprek2 wae.. hahaaaa. Alhmdllh bisa diem juga Cintaku ini... Lalu, jadi dweh Qta kencan berdua ampe malem.


“Wahai manusia, sebarkanlah salam, berikanlah makanan, sambungkanlah tali silaturahmi dan dirikanlah shalat pada malam hari ketika manusia tertidur niscaya kamu masuk surga dengan selamat.”(HR Bukhari – Muslim).
Hari ini,
entah mengapa terasa ada yang lain dari diriku...

Ketika kumelihat sesosok pria yang begitu merindukan ukhuwwah itu terrajut sangat erat...

Ketika kumendengar dirinya yang menginginkan silaturrahim tidak hanya sebatas kewajiban...

Ketika kurasakan ada harapan berkait keingingan untuk memeluk erat sang ayah tidak hanya di hari fitri... Tapi setiap hari... Setiap jam... Setiap waktu di sepanjang hidupnya...

Kata-katanya begitu berat... Saat beliau bertanya,'hanya seperti inikah kita?'

'hanya inikah yang bisa kita lakukan?'

'padahal beliaulah yang membimbing kita sejak kecil...Kenapa kita tidak seperti orang lain yang begitu biru mendekap sang guru kehidupan?'

Terbersit luka pada hatinya, dan apakah engkau tau? Hatikupun ikut merasakan luka itu...

Duhai Rabb, eratkan hati-hati kami... Satukan kami dalam cinta kepadaMu... Haluskan hati kami agar kami mampu merasakan apa yang dirasakan oleh kedua orang tua kami...

Rabb,hanya kepadaMu kuserahkan segalanya...
Ya Allah, limpahkanlah sholawat kepada Nabi Muhammad, hamba-Mu dan utusan-Mu, juga kepada keluarganya, istimewakan mereka dengan kesejahteraan-Mu yang paling mulia serta rahmat, keselamatan dan keberkehan-Mu

Istimewakan pula Ya Allah, kedua orang tuaku dengan kemuliaan dan kesejahteraan-Mu, Wahai yang Maha Penyayang

Ya Allah, berilah aku petunjuk untuk mengetahui apa yang mesti aku lakukan kepada keduanya, berilah aku kemampuan mengetahui semua kewajiban itu secara sempurna
Lalu bawalah aku kepada apa yang Engkau tunjukkan, berilah aku kemampuan melaksanakannya sesuai yang Engkau putuskan padaku sehingga aku tak luput mengamalkan apa yang telah Engkau ajarkan padaku, tidak pula diberatkan oleh beban kewajiban yang Engkau limpahkan kepadaku

Ya Allah, limpahkan sejahtera kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau muliakan kami dengannya
Sebagaimana Engkau wajibkan bagi kami hak terhadap makhluk-Mu karenanya

Ya Allah, buatlah aku takut kepada kedua orang tuaku seperti rasa takut kepada penguasa yang tegas, buatlah aku berbakti kepada keduanya sebagaimana kebajikan seorang ibu yang pengasih
Jadikan ketaatanku dan kebaktianku kepada kedua orang tuaku sebagai rasa kasih yang lebih menyenangkan hati daripada tidurnya orang-orang yang mengantuk dan lebih terasa segar di dada, daripada segarnya minuman orang-orang yang haus sehingga aku bisa mendahulukan keinginan mereka daripada keinginanku sendiri
Dan mengutamakan keridhaannya daripada keridhaanku sendiri dan menganggap banyak kebaikannya kepadaku meskipun itu sedikit dan menganggap sedikit kebaktianku kepada mereka meskipun banyak

Ya Allah, rendahkanlah suaraku di hadapan mereka, hiasilah ucapanku dengan kata manis kepadanya, lembutkanlah setiap tingkah dan kelakuanku, isilah hatiku dengan rasa kasih sayang kepadanya, biarlah aku tetap menyertainya dan tetap merindukannya

Ya Allah, balaslah kebaikan mereka atas pendidikan yang diberikan padaku, dan berilah ganjaran penghargaan kepada mereka karena telah memuliakanku, serta peliharalah mereka sebagaimana mereka memeliharaku di waktu kecil

Ya Allah, apapun yang mnimmpa mereka apakah itu berupa kesalahan yang aku perbuat, tingkah laku yang tidak menyenangkan mereka atau kelalaian yang aku perbuat, jadikanlah itu semua sebagai penebus dosa-dosa mereka, pengangkat derajat mereka, penambah kebaikan mereka, Wahai yang Mahakuasa merubah segala kesalahan menjadi kebaikan yang berlipat ganda

Ya Allah, apapun kesalahan yang mereka perbuat padaku berupa perkataaan atau perbuatan yang kelewat batas atau menyia-nyiakan hakku atau melalaikan kewajibannya, maka semua itu aku serahkan segala yang baik kepada mereka
Dan aku mengharap Engkau mengampuni kesalahan mereka, aku tidak menuduh mereka, tidak pula melalaikan berbakti kepada mereka dan tidak pula mencela segala yang diperbuatnya kepadaku, karena merekalah yang justru berhak atas diriku sendiri, yang lebih mulia berbuat baik kepadaku, yang merupakan karunia besar buatku, daripada aku menuntut keadilan atau membalas mereka sesuai perbuatannya

Bagaimana Ya Illahi, panjangnya masa mereka mengurusku?, bagaimana pula beratnya kelelahan mereka dulu dalam menjaga dan memeliharaku?, bagaimana pula pengorbanan mereka dulu dalam melapangkan hidupku?
Sungguh besar jasa mereka dalam mengurus kepentinganku, aku tak mampu membalas kebaikan mereka hanya dengan melaksanakan semua kewajibanku kepada mereka, dan aku tidak mampu memenuhi semua kewajiban berbakti kepada mereka

Ya Allah, limpahkanlah sejahtera kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, Wahai Yang terbaik dimintai pertolongan, tolonglah aku, Wahai Yang terbaik dimintai harapan, tunjukilah aku jalan yang benar, janganlah Engkau mesukkan aku ke dalam golongan orang yang durhaka kepada ayah dan ibuku, hari dimana semua jiwa akan dibalas sesuai dengan amal perbuatannya dan mereka tidak akan dizalimi

Ya Allah, limpahkanlah sejahtera kepada Nabi Muhammad dan keluarganya serta keturunannya, istimewakan pula kedua orang tuaku sebagaimana Engkau berikan kepada ayah dan ibu dari hamba-hamba-Mu yang beriman Wahai yang Maha Penyayang

Ya Allah, Janganlah Engkau membuatku lupa mengingat kedua orang tuaku di setiap akhir solatku dan di setiap saat di malam hariku dan di setiap waktu di siang hariku

Ya Allah, limpahkan sejahtera kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, ampunilah aku dengan doaku kepada mereka, ampunilah pula mereka dengan kebaktianku kepadanya sebuah ampuanan yang pasti, relakan keduanya dengan syafaatku ini, sebuah kerelaan yang meyakinkan, bawalah mereka dengan kemuliaan_mu ke tempat yang aman dan tenteram

Ya Allah, bila ampunan-Mu Engkau dahulukan kepada mereka, maka berikanlah mereka kesempatan memberi syafaat kepadaku, dan jika ampunan-Mu ENgkau dahulukan kepadaku, maka berilah aku kesempatan untuk memberi syafaat kepada mereka, sehingga kami bisa berkumpul dengan kasih sayang-Mu di negeri kemuliaan-Mu dan di tempat maghfirah-Mu

Sesungguhnya Engkau Pemilik Karunia yang agung dan Pemilik keberkahan yang tak pernah henti, Engkau Maha Pengasih dari semua yang mengasihi ...
Sering kali aku berkata,
ketika orang memuji milikku,
bahwa sesungguhnya ini hanya titipan,
bahwa mobilku hanya titipan Nya,
bahwa rumahku hanya titipan Nya,
bahwa hartaku hanya titipan Nya,
bahwa putraku hanya titipan Nya,
tetapi,
mengapa aku tak pernah bertanya,
mengapa Dia menitipkan padaku?
Untuk apa Dia menitipkan ini pada ku?
Dan kalau bukan milikku,
apa yang harus kulakukan untuk milik Nya ini?
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?
Mengapa hatiku justru terasa berat,
ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya ?
Ketika diminta kembali,
kusebut itu sebagai musibah,
kusebut itu sebagai ujian,
kusebut itu sebagai petaka,
kusebut dengan panggilan apa saja
untuk melukiskan bahwa itu adalah derita.
Ketika aku berdoa,
kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku,
aku ingin lebih banyak harta,
ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak rumah,
lebih banyak popularitas,
dan kutolak sakit,
kutolak kemiskinan,
Seolah ..... semua "derita" adalah hukuman bagiku.
Seolah ..... keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti matematika:
aku rajin beribadah,
maka selayaknyalah derita menjauh dariku,
dan Nikmat dunia kerap menghampiriku.
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan Kekasih.
Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku",
dan menolak keputusanNya yang tak sesuai keinginanku,
Ya Rabb,
padahal tiap hari kuucapkan,
hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah...

"ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja" :'(
bismillah...

Ahad, 18 oktober 2009... rai, kute, iqo, ma teri menjelajah salah satu pasar tradisional di daerah bandung... Qta kesana bukan kemauan sendiri lho (rajin amat ckckck) tapi karena emang ada tugas buat foto ma orang 'unik' (baca: orang gila).

Hmmm,,,, subhanallah... Qta janjian jam 9 tapi baru kumpul semua jam 9.30 (termasuk c akuh juga ngaret hehehee, maaph ya kawand). Sesampainya di Mesjid Agung (karena qta janjian di sana), qta langsung meluncur ke tempat kejadian perkara (wheheheee... )

Setelah sebelumnya nanyain ke satpam pasar, "Pak, di sini ada orang gila g???",
waduh, komentar c bapak yang aneh membuat Qta harus menjelaskan bahwa sebenernya Qta dikasih tugas dari salah satu mata kuliah di kampus, Keperawatan jiwa I, untuk berfoto dengan jarak maksimal 5 cm.. (gimana g deg-deg-an tuh)... akhirnya pak satpam yang baik hati itupun memberitahukan kalo ada 3 orang gila di sini.. mereka biasanya mangkal di ( bla..bla..bla...).....

Awalnya, qta seneng karena Qta mendatangi tempat yang tepat... TAPI setelah qta bertemu dengan orang 'unik' tersebut.... Masya Allah... perasaan jadi g karuan gini... takut, kasian, geli, jadi satu...

but, show must go on ... walhsil, Qta mencoba mendekati target pertama ......

TARGET PERTAMA :
Mereka adalah pasangan suami istri, (awalnya qta bingung, ko 'unik'nya bisa barengan ya tapi yasudahlah) orang2 di pasar bilang, mereka itu gila. Dengan melangkahkan langkah pertama dan berkata bismillah dalam hati akhirnya Qta mendekat...
Kalo diliat sekilas, g keliatan kalo mereka itu gila... Tapi pas qta ngobrol... c ibu tiba2 bilang "nanti dibawa ke pekalongan g??? semarang???koran???",
Wah, Qta kaget,,, "g ko bu, ini cuma bua tugas qta aja, gakan dibawa ke pekalongan.."
c ibu tetep g mau sambil ketawa-ketawa... Akhirnya, dengan polosnya saya pun berkata, " Bu, emang pekalongan di mana ya????"... "hmm, ya di Pekalongan", sambungnya.

Sambil terus komunikasi terapeutik (baca: basa basi, hehee) qta teruuuus minta c ibu biar maw foto ma Qta.... TAPI, di tengah-tengah perbincangan... jreng-jreng-jreng... c bapak terbangun dari tidurnya... Wwwaaarrggghhh, qta makin takut aja neeh, mana orang-orang pada ngeliatin lagi...hmmm, (-_-')... singkat cerita akhirnya qta bisa juga foto ma mereka berdua... Akhirnyaaaaaaaaaaaaaaaa ^o^

TARGET KEDUA:
Bernama meji (katanya), berambut gimbal, tidur di deket tempat sampah, udah pernah ditangkep ma aparat setempat eeehhh balik lagi ke situ...
langkah pertama: karena kita dah takut duluan ngeliatnya, jadinya qta tanya-tanya dulu ma bapak-bapak di sana, "Pak, orang gila yg di sana galak g?" , " G kok neng, baik, kasih makanan aja, ntar juga diem, ayo bapak anter"

Dengan senang hati, akhirnya ada "bodyguard" juga hehee... eeeeeeeeeeeeeeeeeehhhhhh pas nyampe di TKP, c bapak pergi, tinggal Qta sendiri di sana,,, makin deg-deg- an aja ni c Qta... tapii dengan berbekal gorengan, Qta pun memberanikan diri ke sana...

Hmmppfff,tahukah apa yang selanjutnya terjadi,,??? Stelah qta memberikan makanan tersebut.. Meji membuangnya (Sinetron MODE ON) sedih Qta plus deg-deg-an c hehhee

But akhirnya, dia mw juga Qta foto mskipun difoto sambil jalan-jalan tiada henti,,g tw bilang apa,, sambil tutup telinga juga..-kasian jadinya-

Alhamdulillaaaaahhh... akhirnya tugas selesai, bener kata Pak dosen,,, "Bapak g butuh fotonya, tapi bapak pengen kalian dapet pengalaman"
Yuph, karena mereka pun masih manusia yang memiliki keunikan tersendiri...
Bersyukurlah, karena kita masih diberi kesehatan lahir dan batin...

"Maka nikmat mana lagi yang engkau dustakan" (^_^)
Tengkyu Allah
Surat ini kutujukan untuk jiwaku dan saudara-saudaraku yang Insya Allah akan tetap mencintai Allah dan Rasul-Nya di atas segala-galanya., karena dengan cinta itu yang dapat mengalahkan segalanya, cinta hakiki yang membuat manusia melihat segalanya dari sudut pandang yang berbeda, lebih bermakna dan indah.

Surat ini kutujukan untuk hatiku dan hati saudara-saudaraku yang kerap kali terisi cinta selain-Nya yang mudah sekali terlena oleh indahnya dunia, yang terkadang melakukan segalanya bukan karena-Nya, Lalu di ruang hatinya yang kelam, merasa senang jika dilihat dan dipuji orang, entah dimana keikhlasan. Maka saat ini kurasakan kekecewaan dan kelelahan, padahal Allah tidak pernah menanyakan hasil, dia hanya melihat kesungguhan dalam berproses.

Surat ini kutujukan pula untuk diriku dan saudara-saudaraku yang mulia lelah menapaki jalan-Nya, yang mulai seringkali mengeluh, merasa terbebani bahkan terpaksa untuk menjalankan tugas yang mulia, padahal tidak ada kepayahan, kelelahan dan kesulitan serta kesakitan yang dirasakan seorang hamba kecuali Allah akan mengampuni dosa-dosanya.

Surat ini kutujukan untuk ruh ku dan ruh saudara-saudaraku yang mulai terkikis oleh dunia yang menipu, serta membiarkan fitrahnya tertutup oleh maksiat yang nikmati, lalu dimanakah kejujuran diletakkan??? Dan kini terabaikan sudah secara nurani yang bersih, saat ibadah hanya rutinitas belaka, saat fisik dan pikiran disibukkan oleh dunia, saat wajah menampakkan kebahagiaan semu, coba lihatlah hatimu, apakah ia tertawa ? menangis atau merana..?

Surat ini kutujukan untuk diriku sendiri dan diri saudara-saudaraku yang sombong, yang terkadang bangga pada dirinya sendiri. Sungguh tiada satupun yang membuat kita lebih dihadapan-Nya selain ketaqwaan. Padahal kita telah menyadari bahwa tiap-tiap yang berjiwa pasti akan mati. Namun kita masih bergulat terus dengan kefanaan.

Surat ini kutujukan untuk hatiku dan hati saudara-saudaraku yang mulai mati, saat tiada getar saat asma Allah disebut, saat tiada sesal saat kebaikkan terabaikan begitu saja, saat tiada rasa dosa ketika mendzolimi diri sendiri dan saudara-saudaranya.

Akhirnya
surat ini kutujuakn untuk jiwa yang masih memiliki cahaya walaupun sedikit. Jangan biarkan cahaya itu padam. Maka teruslah kumpulkan cahaya itu hingga ia dapat menerangi wajah-wajah disekeliling memberikan keindahan islam yang sesungguhnya, hanya kekuatan dari-Nya.


source: http://images.mutiaraaisyah.multiply.com/journal/item/45
Aku bertanya pada alam semesta tentang arti “CINTA”, lalu satu demi satu mereka menjawab…

Bumi menjawab:
“CINTA adalah hamparan tempat tumbuh segala bahagia dan harapan akan itu. Ia memang diinjak dan dihinakan, tetapi ia tak peduli. Pikir Cinta hanya memberi, dan itu sajalah inginnya.”

Air menjawab:
“CINTA adalah hujan yang menumbuhkan benih-benih rasa kesukaan, kerelaan akan keterikatan, kerinduan dan kesenduan, atau samudera kasih yang luas sebagai naungan segala perasaan

Api menjawab:
“CINTA adalah panas yang membakar segala, ia memusnahkan untuk dapat hidup dan menyala. Demi merasakannya, makhluk rela terbakar dalam amarah dan kedurhakaan.”

Angin menjawab:
“CINTA adalah hembusan yang menebar sayang tanpa tahu siapa tujuannya. Orang bilang ia buta, sebab itu inginnya. Ia tak terlihat, tapi tanpanya segala raga akan hampa.”

Langit menjawab:
“CINTA adalah luasan tanpa batas. Luasnya tiada makhluk yang tahu. Kecuali bahwa cinta itu bahagia yang biru, atau derita kelam yang kelabu

Matahari menjawab:
“CINTA adalah hidup untuk memberi energi kehidupan dan cahaya harapan. Ia tak akan lelah memberi sampai ia padam dan mati.”

Pohon menjawab:
“CINTA adalah akar yang menopang segalanya. Ia tulus hingga tak perlu terlihat dan dikenal. Tapi ia terus memberi agar batang bahagia tetap kokoh abadi, berbuah dan berbunga indah.”

Gunung menjawab:
“CINTA adalah rasa yang menjulang tinggi. Rasa itu demikian tenang dan menyejukkan. Namun saat gundah, Ia akan meleburkan sekelilingnya dengan lautan lava cemburu yang membara.”

Lalu, Aku bertanya pada CINTA:
“Wahai CINTA, apakah sebenarnya arti dirimu??”

CINTA menjawab:
“CINTA adalah engkau patuh terhadap-Nya, meski kau tak melihat-Nya. Engkau tidak mencium-Nya atau meraba-Nya, tapi engkau patuh karena engkau merasa akan hadir-Nya. Sebab CINTA bukan indra, tapi adalah rasa.”

“CINTA adalah engkau takut akan amarah-Nya, dan takut jika Ia meninggalkanmu. Takut jika Ia tak menyukaimu lagi. Lalu engkau mencari-cari alasan untuk selalu dekat dengannya, bahkan jika engkau harus menderita, atau yang lebih mengerikan dari itu.”

“CINTA adalah engkau menyimpan segala harapan pada-Nya dan tidak pada yang lain. Engkau tidak mendua dalam harapan, dan demikian selamanya. Cinta adalah engkau setia menjadi budak-Nya, yang engkau hidup untuk-Nya dan mati untuk kesukaan-Nya akan dirimu, hidup dan mati untuk Dia. Engkau berusaha sekerasnya agar engkau diakui, hanya sebagai budak, sebagai hamba.”

“Diatas segalanya, CINTA adalah engkau merasa kasih sayang yang tunggal yang tidak engkau berikan pada yang lain, selain pada-Nya. Engkau rindu akan hadir-Nya dan melihat-Nya. Engkau suka apa yang Ia sukai dan benci apa yang Ia benci, engkau merasakan segala ada pada-Nya dan segala atas nama-Nya.”

Aku lantas bertanya pada CINTA:
“Bisakah aku merasakannya?”

Sambil berlalu CINTA menjawab:
“Selama engkau mengetahui hakikat penciptaanmu dan bersyukur dengan apa yang Dia beri, maka itu semua akan kau rasakan, percayalah padaku tambahnya….”

Aku pun Berteriak, “Wahai KAU SANG MAHA PECINTA terimalah cintaku yang sederhana ini, izinkanlah aku merasakan cintaMu yang Maha Indah…”

taken from http://cyberdakwah.net/2009/06/bertanya-tentang-cinta/

About

free counters